Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
250 Prajurit Yonif RK 762/VYS Siap Laksanakan Operasi Satgas Pamrahwan
25 Mei 2021 15:54 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Sebanyak 250 prajurit Yonif RK 762/VYS yang tergabung dalam 2 kompi, siap melaksanakan operasi Satgas Pamrahwan di wilayah Papua Barat.
ADVERTISEMENT
Pantauan Balleo News, sebelum melaksanakan Operasi Satgas Pamrahwan, Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa terlebih dahulu melakukan pemeriksaan kesiapan operasi 2 kompi Satgas Pamrahwan Yonif RK 762/VYS Kodam XVIII/Kasuari, di Lapangan Apel Yonif RK 762/VYS, Selasa (25/5).
Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa mengatakan, Kodam XVIII/Kasuari adalah kekuatan kewilayahan yang diberdayakan sebagai unsur, untuk melaksanakan pencegahan dini, penangkalan, penindakan dan pemulihan serta melaksanakan misi-misi kemanusiaan di wilayah, sehingga situasi keamanan tetap terjaga.
"Kalian adalah prajurit-prajurit pilihan dan orang-orang terbaik, sehingga terpilih untuk mengawaki Satgas Pamrahwan Yonif RK 762/VYS. Tugas ini adalah kehormatan, untuk itu kalian harus jawab kehormatan ini dengan baik dan laksanakan tugas dengan berhasil. Pahami tugas dan tanggung jawabmu, sebagai satuan tugas pamrahwan," demikian disampaikan Pangdam Kasuari dalam Acara Pemeriksaan Kesiapan Operasi 2 Kompi Satgas Pamrahwan Yonif RK 762/VYS Kodam XVIII/Kasuari, di Lapangan Apel Yonif RK 762/VYS, Selasa (25/5).
ADVERTISEMENT
Dijelaskan Pangdam, daerah rawan termasuk di Papua Barat merupakan wilayah NKRI yang memiliki nilai strategis bagi kedaulatan negara, serta berpengaruh terhadap aspek pertahanan negara yang menjadi taruhan bagi harga diri bangsa. Sehingga perlu dijaga dan diamankan dengan sebaik-baiknya.
Tugas pengamanan daerah rawan yang akan diemban, katanya, adalah sebuah tugas yang memiliki tanggung jawab yang besar dan berat, sehingga diharapkan para prajurit jangan main-main. Tugas ini, lanjutnya, sekaligus merupakan kepercayaan yang harus diemban oleh prajurit Yonif RK 762/VYS.
"Fokus tugas Satgas Pamrahwan adalah untuk menjaga stabilitas keamanan, menetralisir berbagai ancaman keamanan dari kelompok-kelompok separatis bersenjata ataupun kelompok teroris OPM, yang saat ini dilabeli kepada mereka yang telah menunjukkan kebrutalannya," ujarnya.
Pangdam Kasuari selanjutnya berpesan, agar para prajurit yang melaksanakan Satgas Pamrahwan harus waspada di lapangan. Hal ini karena permasalahan yang terjadi di daerah operasi sangat kompleks, seperti masih terdapatnya kesenjangan berupa rendahnya aksebilitas, terbatasnya sarana prasarana, masih rendahnya keterampilan yang dimiliki dan minimnya pendapatan, sehingga berdampak pada aspek kehidupan penduduk setempat seperti kesehatan, pendidikan dan perumahan.
Selain itu, daerah rawan juga berpotensi menjadi tempat lintas pelaku kejahatan baik ilegal maupun penyelundupan hingga separatisme. "Untuk itu, kehadiran prajurit satgas pamrahwan diharapkan dapat menciptakan situasi yang kondusif. Sehingga dapat memberikan kenyamanan oleh masyarakat setempat," tegasnya seraya menambahkan kesiapsiagaan Satgas Yonif RK 762/VYS untuk melaksanakan tugas menjaga kedaulatan negara harus diawali dari kesiapan prajuritnya, untuk memastikan kesiapan satgas dalam melaksanakan tugas operasi.
ADVERTISEMENT
Orang nomor satu di jajaran Kodam XVIII/Kasuari, selanjutnya memberikan beberapa atensi yang harus dipedomani dan dilaksanakan oleh para prajurit. Yaitu diantaranya jaga kekompakan dan tingkatkan soliditas serta rasa peduli antar anggota selama penugasan, tingkatkan kewaspadaan dan disiplin tempur prajurit di daerah penugasan.
"Jangan menganggap bahwa situasi satgas pamrahwan di Papua Barat saat ini selalu aman. Siapkan dan pedomani protap-protap pos satgas pamrahwan, guna kelancaran tugas pokok. Tingkatkan naluri lapangan prajurit dan laksanakan body system dalam setiap kegiatan, dalam rangka pengamanan personel dan materiil. Hormati tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan selalu bersinergi dengan aparat setempat. Yang paling utama, harus mampu mengambil hati serta pikiran masyarakat," pungkasnya.