Konten Media Partner

500 Siswa SMKN 1 Kota Sorong Batal Divaksin COVID-19 karena Lama Antre

28 Agustus 2021 10:06 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tampak ratusan siswa SMKN 1 Kota Sorong keluar dari lokasi vaksinasi massal di halaman Kantor Walikota Sorong, karena terlalu lama mengantri, foto: Yanti/Balleo News
zoom-in-whitePerbesar
Tampak ratusan siswa SMKN 1 Kota Sorong keluar dari lokasi vaksinasi massal di halaman Kantor Walikota Sorong, karena terlalu lama mengantri, foto: Yanti/Balleo News
ADVERTISEMENT
Sebanyak 500 siswa SMKN 1 Kota Sorong, Papua Barat, batal divaksin COVID-19 lantaran merasa kecewa karena terlalu lama mengantre.
ADVERTISEMENT
Padahal ratusan siswa SMKN 1 Kota Sorong ini diundang khusus dalam kegiatan vaksinasi massal COVID-19 yang dilaksanakan gabungan antara Pemerintah, TNI dan Polri dalam rangka kunjungan Panglima TNI dan Kapolri, di halaman Kantor Wali kota Sorong, Sabtu (28/8).
Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Kurikulum SMKN 1 Kota Sorong, Dina Isaak, mengatakan hari ini SMKN 1 menghadirkan siswa sekitar 500 orang untuk mengikuti kegiatan vaksinasi massal yang digelar di halaman Kantor Wali Kota Sorong.
Ratusan siswa SMKN 1 Kota Sorong batal divaksin dan pulang kembali ke sekolah, foto: Yanti/Balleo News
"Kami hadir di sini karena diundang untuk memenuhi kuota mengikuti anjuran pemerintah agar siswa harus vaksin. Jujur saja kami kecewa dan kasian dengan para siswa, karena petugas dari tadi cuma ngatur-ngatur kursi saja dan anak-anak belum terlayani," ungkapnya saat bincang-bincang dengan Balleo News.
ADVERTISEMENT
Dikatakan Dina, yang namanya anak-anak kadang kalau sudah disuruh sarapan dari rumah tapi ada yang datang belum sarapan. Hal ini yang membuat para guru yang mengantar, merasa khawatir akan hal tersebut.
"Takutnya mereka yang belum sarapan terus imunnya turun baru divaksin, kalau terjadi apa-apa siapa yang mau tanggung jawab. Kami pulang saja, biar kami usahakan agar ada tim khusus yang datang ke sekolah untuk melaksanakan vaksin. Karena sekolah kami terlalu banyak siswa yaitu sekitar 2.000 lebih," bebernya.
Lanjut Wakasek Kurikulum, berdasarkan data yang ada siswa SMKN 1 baru sekitar 100 orang yang sudah divaksin dari total 2.000 siswa. Diakuinya, jumlah siswa SMKN 1 yang sudah divaksin memang jumlahnya masih sedikit.
Para siswa SMKN 1 Kota Sorong pulang kembali ke sekolah dan batal divaksin, foto: Yanti/Balleo News
"Kemarin itukan belum ada anjuran resmi untuk divaksin dan kami menunggu jadwal untuk peserta didik. Kalau kami tahu dari awal bahwa peserta didik bisa divaksin, pasti sudah kami ikuti pada kegiatan vaksin yang dilaksanakan di sekolah kami beberapa waktu lalu," tandasnya.
ADVERTISEMENT
Pihak sekolah SMKN 1, sambungnya, terus menggenjot agar seluruh siswanya mengikuti vaksinasi COVID-19. Ini terkait dengan akan dilaksanakannya belajar tatap muka terbatas di sekolah dalam waktu dekat.
Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Kurikulum SMKN 1 Kota Sorong Dina Isaak, foto: Yanti/Balleo News
"Setelah mid semester nanti kami sudah laksanakan tatap muka terbatas. Sebetulnya dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan vaksin tidak diwajibkan bagi siswa, tapi kita laksanakan saja sesuai anjuran," imbuhnya.
Meskipun demikian, tambahnya, kalau ada orang tua yang tidak mengikhlaskan anaknya untuk divaksin maka pihak sekolah tidak akan paksakan.