Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
560 Tenaga Honorer di Kota Sorong Pertanyakan Nasib Mereka
2 September 2022 17:31 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Sebanyak 560 tenaga honorer di Pemerintah Kota (Pemkot) Sorong menggelar pertemuan, yang berlangsung di Gedung Samu Siret, Kompleks Kantor Wali Kota Sorong, Jumat (2/9).
ADVERTISEMENT
Pertemuan tersebut, untuk membahas bagaimana nasib mereka ke depan apakah akan diangkat menjadi aparatur sipil negara (ASN) atau tidak. Mengingat ada wacana yang dilontarkan Pemerintah Pusat, bahwa mulai tahun 2023 tidak boleh ada tenaga honorer di lingkup Pemerintahan.
Koordinator Tenaga Honorer Daerah Kota Sorong Yoseph Kafiar mengatakan, tujuan pertemuan hari ini yaitu menyatukan persepsi tenaga honorer seluruh Kota Sorong, untuk nantinya hari senin akan melakukan audiens dengan Penjabat Wali Kota Sorong.
"Tujuan kami audiens dengan Penjabat Wali Kota Sorong yaitu untuk mempertanyakan nasib kami bagaimana, sejauh mana pemerintah daerah memperhatikan nasib kami tenaga honorer," ungkapnya kepada BalleoNEWS, Jumat (2/9).
Menurut Yoseph, padahal mantan Wali Kota Sorong Lambert Jitmau pernah menjanjikan tenaga honorer yang ada di Kota Sorong akan diangkat menjadi aparatur sipil negara (ASN), tapi kenyataannya sampai sekarang mereka belum kunjung diangkat sebagai ASN.
ADVERTISEMENT
"Kami mempertanyakan ini karena informasi yang berkembang bahwa tahun 2023, sudah tidak ada tenaga honorer lagi. Oleh karena itu, hal ini yang menjadi satu pertimbangan sehingga kami mau melakukan audiens. Segala sesuatu sudah kami persiapkan untuk melakukan audiens dengan Penjabat Wali Kota Sorong," ujarnya.
Dibeberkan Yoseph, berdasarkan informasi yang didapat dari Badan Kepegawaian Daerah dan juga data-data yang sudah masuk, jumlah tenaga honorer yang ada di Kota Sorong sekitar 560 orang.
"Kami akan kejar dan kawal ini sampai apa yang diimpikan tenaga honorer yaitu diangkat sebagai ASN tercapai. Kami tenaga honorer ada yang bekerja 25 tahun masa tidak ada yang mendapat perhatian sama sekali," imbuhnya.
Kata Koordinator tenaga honorer, kalau nanti tidak ada tanggapan dari Pemerintah Kota Sorong terkait nasib tenaga honorer, maka pihaknya akan bikin aksi setiap hari.
ADVERTISEMENT
"Kami 560 tenaga honorer akan bersatu, jika Wali Kota Sorong tidak mampu urus kami maka kami akan langsung pergi bertanya ke Menteri tentang bagaimana nasib kami. Masa teman-teman honorer di daerah lain bisa diangkat, sementara kami di Kota Sorong tidak bisa diangkat. Masalahnya apa? Sama-sama honor dan sama-sama dibiayai Pemerintah Daerah," tegasnya.