6 Distrik di Kabupaten Tambrauw Masih Terisolir dan Tidak Memiliki Akses Jalan

Konten Media Partner
5 Januari 2023 8:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penjabat Bupati Tambrauw Engelbertus Gabriel Kocu, foto: Yanti/BalleoNEWS
zoom-in-whitePerbesar
Penjabat Bupati Tambrauw Engelbertus Gabriel Kocu, foto: Yanti/BalleoNEWS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penjabat Bupati Tambrauw Engelbertus Gabriel Kocu menyatakan, enam distrik yang ada di Kabupaten Tambrauw saat ini kondisinya masih terisolir dan tidak memiliki akses jalan.
ADVERTISEMENT
Keenam distrik tersebut yaitu Distrik Fausafo, Distrik Inggo, Distrik Ireres, Distrik Kebar Selatan, Distrik Manekar dan Distrik Tabouw.
"Kalau kita pemerintah mau berkunjung keenam distrik itu, maka hanya bisa dengan menggunakan helikopter. Sementara kalau masyarakat dari enam distrik itu mau keluar, maka mereka harus berjalan kaki tiga sampai empat hari baru sampai. Akses jalan ke enam distrik itu belum ada, karena merupakan daerah cagar alam di mana kawasan itu berat," ungkapnya kepada awak media saat ditemui di Kota Sorong, Rabu (4/1/2023).
Diakuinya, perkembangan pembangunan di Kabupaten Tambrauw memang sangat lamban dibandingkan kabupaten lainnya yang ada di Provinsi Papua Barat Daya.
Salah satu faktor mengapa pembangunan di Kabupaten Tambrauw lambat, katanya, yaitu disebabkan karena tidak adanya akses jalan sampai di distrik-distrik maupun kampung-kampung.
ADVERTISEMENT
"Anak-anak di sana sebenarnya mau sekolah, tapi fasilitas pendidikan minim karena tidak adanya akses jalan. Bagaimana kita mau menghubungkan daerah-daerah dengan fasilitas kesehatan, pendidikan dan lain-lain, tetapi jalan saja belum sampai," tegasnya.
Lanjutnya, perkembangan Kabupaten Tambrauw memang berbeda dengan kabupaten lain yang ada di Provinsi Papua Barat Daya yang terpusat. Hal ini dikarenakan Kabupaten Tambrauw memiliki topografi yang berat.
"Di Kabupaten Tambrauw fasilitas kesehatan minim, pendidikan lambat dan IPM rendah itu wajar. Karena masalah jalan yang menjadi kendala utama kami. Semua daerah yang ada di Kabupaten Tambrauw juga ada daerah aliran sungai yang sangat besar, sehingga rawan longsor dan banjir," tandasnya.
Oleh sebab itu, dengan hadirnya Provinsi Papua Barat Daya, kata Bupati Tambrauw, diharapkan dapat membantu mempercepat proses pembangunan di Kabupaten Tambrauw yang jumlah penduduknya sebanyak 32.159 jiwa, memperpendek rentan kendali yang ada serta percepatan pembangunan sampai ke distrik-distrik.
ADVERTISEMENT
Ditambahkannya, untuk membantu operasional Provinsi Papua Barat Daya, maka Pemerintah Kabupaten Tambrauw menghibahkan dana sebesar Rp 10 miliar. Di mana dana hibah tersebut disalurkan dalam dua tahap, yakni tahun 2023 Rp 5 miliar dan tahun 2024 Rp 5 miliar.
"Untuk tahap.pertama, kita akan serahkan tanggal 9 Januari 2023 dan tahap kedua akan diserahkan tahun 2024 mendatang.
Walaupun Kabupaten Tambrauw merupakan kabupaten yang terbelakang, tapi kita kasih dana hibah yang duluan untuk membantu Provinsi Papua Barat Daya," pungkasnya.