Konten Media Partner

Air Mancur Tuti Adagae Alor Sembuhkan Penyakit Kulit

25 Juni 2019 20:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Air Mancur Tuti Adagae. Foto:Leader Ismail
zoom-in-whitePerbesar
Air Mancur Tuti Adagae. Foto:Leader Ismail
Pulau Alor di ujung timur Provinsi Nusa Tenggara Timur, masih tetap menjadi magnet bagi wisatawan domestik dan manca negara.
ADVERTISEMENT
Ada lagi obyek wisata di Alor yang belum banyak diketahui banyak orang. Kurang lebih belum setahun, warga Alor dan orang-orang NTT dikejutkan dengan adanya dua sumber air mancur panas, di Desa Air Mancur, Kecamatan Alor Timur Laut, Kabupaten Alor.
Air mancur itu menyembur setinggi tiga (3) meter dari dalam bumi, di antara susunan batu-batu kecil yang berbentuk seperti kerucut. Susunan batu-batu itu secara alami telah terbentuk sekian lama.
Air mancur Tuti Adagae sungguh menarik perhatian. Apalagi disaat semburan air mancur berpadu dengan cahaya matahari, yang memendar di setiap susunan batu yang berbentuk kerucut. Kerikil, daun-daun dan batu-batu di sekitarnya pun, terlihat berwarna jingga. Pesonanya sungguh memanjakan setiap mata yang melihat.
ADVERTISEMENT
"Air mancur ini sudah lama ada dan baru diketahui warga sekitar. Airnya panas dan berwarna jingga. Apalagi kalau kena sinar matahari, semua batu-batu, daun dan kerikil yang kena percikan air, terlihat berwarna jingga," ungkap Leader Ismail warga Alor, Senin (25/6).
Air Mancur Tuti Adagae tidak saja berwarna jingga. Tetapi air mancur tersebut, diketahui mengandung Zat Belerang. Sehingga orang yang sedang menderita penyakit kulit, akan sembuh penyakitnya, saat mandi atau mencuci dengan air mancur Titu Adagae.
"Airnya mengandung belerang. Jadi yang sakit kulit kalau datang dan mandi, pasti sembuh penyakit kulitnya," kata Leader Ismail.
Untuk pergi ke lokasi Air Mancur Titu Adagae, tidak terlalu sulit. Setelah tiba di Kalabahi, Ibukota Kabupaten Alor, bisa langsung menggunakan sepeda motor menuju ke Desa Air Mancur, Alor Timur Laut. Jaraknya dari Kota Kalabahi ke Desa Air Mancur, hanya membutuhkan waktu satu setengah jam.
ADVERTISEMENT
Salah satu pengujung sedang berada di Air Mancur Tuti Adagae. Foto: Leader Ismail
Namun, kondisi jalan yang berbatu, sedikit curam dan jika saat hujan, jalannya berlumpur, maka untuk sampai di sana, sebaiknya menggunakan sepeda motor.
"Dari jalan utama menuju titik lokasi medannya cukup berat. Berbatu dan agak curam. Kalau hujan jalannya berlumpur. Sehingga harus pakai sepeda motor," kata Leader Ismail.
Terkait infrastruktur jalan yang buruk menuju lokasi Air Mancur Titu Adagae, Leader Ismail warga Alor ini mengatakan, pemerintah daerah harus segera membangun infrastruktur jalan yang baik. Agar memberi kemudahan bagi para wisatawan yang pergi ke Air Mancur Titu Adagae.
"Pemda harus segera bangun jalan yang baik. Ini potensi pariwisata yang menjadi daya tarik luar biasa. Kita bangga kalau Alor punya Air Mancur Titu Adagae," katanya.
ADVERTISEMENT
Kata Leader Ismail, saat ini banyak wisatawan yang datang berkunjung, berekreasi di Air Mancur Titu Adagae. Apalagi saat hari libur, sangat banyak pengunjungnya. Tetapi hingga kini, setiap pengunjung, belum dikenakan biaya masuk dan parkiran kendaraan pun tidak dipungut biaya.
"Ramai sekali pengunjungnya. Tapi belum ada biaya masuk dan biaya parkir," kata Leader yang juga pecinta fotografi.
Salah satu pengunjung sedang foto dengan latar belakang Air Mancur Tuti Adagae. Foto: Leader Ismail
Sebagai putra daerah, Leader Ismail berharap, semoga ke depannya, Pemerintah Kabupaten Alor berinisiatif kembangkan Air Mancur Titu Adagae, sebagai salah satu destinasi wisata Alor yang diminati banyak wisatawan.
Bupati Kabupaten Alor, Amon Djobo yang dimintai tanggapannya, terkait wisata baru Air Mancur Titu Adagae, menolak memberikan tanggapan. Bahkan melalui telepon seluler, Amon Jobo marah-marah dan bersuara keras mempersalahkan wartawan tanpa sebab.
ADVERTISEMENT
"Ada apa? omong sudah saya mau pimpin rapat. Kamu mau tulis, tulis saja. Itu jalan saya bangun. Jangan dengar orang omong-omong itu," kata Amon Jobo dengan suara keras.
Pewarta: Alvin Johan Lamaberaf