Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Aksi Bela Nabi, Umat Muslim Kota Sorong Boikot Produk Perancis
6 November 2020 18:37 WIB
ADVERTISEMENT
Umat muslim yang ada di Kota Sorong, Papua Barat, menggelar aksi bela Nabi Muhammad SAW, di halaman Masjid Al-Akbar Kota Sorong, Jumat siang (6/11). Para ulama dan umat muslim yang ikut dalam aksi tersebut, menyerukan agar umat muslim di Kota sorong memboikot produk perancis. Selain itu, mereka meminta Presiden Joko Widodo menarik duta besar Indonesia di Perancis, hingga Presiden Emmanuel Macrom meminta maaf secara terbuka atas dugaan penghinaan yang dilakukannya lewat pernyataannya yang telah menyinggung umat muslim di dunia.
ADVERTISEMENT
Pantauan Balleo News, aksi bela Nabi Muhammad dilaksanakan usai pelaksanaan salat jumat. Dimana puluhan umat muslim Kota Sorong, Papua Barat, yang tergabung dalam Majelis Cinta Rasul Kota Sorong menggelar aksi bela nabi, dengan tetap menggunakan masker. Puluhan umat muslim tampak membawa berbagai poster dan spanduk, yang bertuliskan mengutuk pernyataan Presiden Emmanuel Macrom yang dinilai menghina Nabi Muhammad SAW. Massa bahkan membakar foto Presiden Perancis Emmanuel Macrom di tempat sampah, sebagai bentuk kemarahan karena pernyataan yang dilontarkan Presiden Perancis tersebut.
Koordinator Aksi Abdul Manan Fakaubun saat membacakan pernyataan sikap, mengajak seluruh umat muslim Sorong untuk memboikot produk dari negara perancis dan meminta Presiden Joko Widodo agar menarik duta besar Indonesia di Perancis.
ADVERTISEMENT
"Umat Islam Indonesia juga punya harga diri dan martabat, siap untuk membalas sikap dan tindakannya dengan memboikot semua produk yang datang dai Perancis, hingga Presiden Emmanuel Macrom mencabut ucapannya dan meminta maaf kepada segenap umat muslim dunia," tegas Manan.
Selain itu, umat muslim Kota Sorong juga mendesak majalah Charlie Habron untuk menghentikan tindakan menghina Nabi Muhammad SAW lewat karikatur-karikatur yang sering dimuat dalam meda tersebut. Para ulama juga mengajak umat muslim Sorong, agar tetap menjalin toleransi antar umat beragama dan tidak membenci pemeluk agama lain.
Usai membacakan pernyataan sikap, massa aksi langsung membubarkan diri dengan sangat tertib dan pulang ke rumah masing-masing.