Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Awal Mula Kecelakaan yang Tewaskan 18 Orang di Papua Barat
14 April 2022 8:46 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Polres Manokwari telah melakukan penyelidikan dan identifikasi korban kecelakaan maut di kampung Duwebey, Minyabouw, Kabupaten Pengunungan Arfak, Papua Barat.
ADVERTISEMENT
Dari hasil itu, Kapolres Manokwari AKBP Parasian Herman Gultom mengatakan, jumlah korban yang menumpang kendaran tersebut sebanyak 34 orang, yang sebelumnya dilaporkan 29 orang .
Jadi total korban kecelakaan ada 34 orang, mereka yang selamat dari kecelakaan itu tengah menjalani perawatan di RS-AL 5 orang, RS Warmare 5 orang, di antaranya tiga orang sedang menjalankan perawatan, sedangkan 2 sudah dipulangkan. Sementara di rumah sakit provinsi ada 2 orang serta rawat jalan 4 orang.
"Untuk 34 orang itu, terdiri dari satu orang sopir, dua orang posisi di samping sopir dan sisanya di belakang bak truk sebanyak 31 orang. Untuk yang meninggal dunia 18 orang, terdiri dari 16 pria dan 2 wanita di antaranya satu orang dewasa dan satu balita,"katanya.
ADVERTISEMENT
Kronologi Kecelakaan maut di Papua Barat
Polisi mengungkapkan, kronologi kejadian berawal dari mobil truk yang ditumpangi korban berlari dari arah Minyabouw tujuan Warmare, dengan membawa muatan 34 orang, kayu besi 103 batang, 1 plat besi cor ukuran 16 milimeter, dan 1 unit sepeda motor Yamaha Jupiter.
"Setelah melewati jalan kilo sepuluh, kampung Duwebey, karena pengemudi kurang berhati-hati saat mengemudi sehingga pada turunan jalan, mobil yang ditumpangi tidak mampu menahan beban, karena kondisi kendaraan over load,"ungkapnya.
Ia melanjutkan, kondisi ban kiri belakang gundul sehingga pengemudi tidak mampu mengendalikan kemudinya. Dan mobil langsung meluncur menabrak bagian kiri tebing gunung, sehingga mengakibatkan penumpang yang berada di bak belakang truk terpental.
Seluruh penumpang mengalami luka-luka di mana 13 orang meninggal dunia di TKP. Dan tiga orang meninggal dunia di Rumah Sakit Pratama Warmare. Selanjutnya tambahan dua orang yang mengalami luka berat juga meninggal dunia di rumah sakit Provinsi Papua Barat.
ADVERTISEMENT
"Sebenarnya mobil truk itu bukan diperuntukkan untuk memuat orang. Namun digunakan untuk memuat barang. Karena sopir tidak cakap untuk melintasi turunan menikung tajam sehingga lepas kendali atau auto of control. Secara teknis untuk auto of control, nanti dalam proses penyidikan akan dialami lebih lanjut,"sebutnya. (**)