Becak di Pulau Doom, Papua Barat: Bisa Jalan-jalan Sambil Berdisko

Konten Media Partner
29 April 2019 13:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Becak berbaris menunggu penumpang di Pulau Doom dari Kota Sorong. Foto:Paul/ablleo-kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Becak berbaris menunggu penumpang di Pulau Doom dari Kota Sorong. Foto:Paul/ablleo-kumparan
ADVERTISEMENT
Becak merupakan salah satu alat transportasi utama di Pulau Doom, Kota Sorong, Papua Barat. Inilah yang diungkapkan oleh Silivester, seorang pengemudi becak saat mengantar saya berkeliling di pulau yang memiliki peninggalan kolonial Belanda ini.
ADVERTISEMENT
"Becak menjadi pilihan di Pulau Doom, karena pulau yang berukuran kecil dan umumnya bermedan datar. Semula kendaraan roda tiga itu hanya digunakan untuk mengantar warga," ungkap Silivester, Minggu (28/04).
Di pulau kecil dengan panjang garis pantai 4,5 km ini, wisatawan yang ingin melihat sekeliling Pulau Doom pun bisa berjalan kaki atau naik becak yang lebih santai.
Becak berjejeran sambil memutar lagu-lagu di Pulau Doom.Foto;Paul/balleo-kumparan
Ketika tiba di dermaga Pulau Doom, terlihat jejeran becak berwarna-warni yang diparkir dengan rapi. Ada juga beberapa becak yang lalu lalang mengangkut penumpang dari dermaga.
Saat masih berjalan kaki di dekat dermaga, tiba-tiba terdengar alunan musik yang begitu keras. Suara itu datang dari sebuah becak yang sedang berjalan mengantar penumpang. Beberapa becak lain yang ditemui di jalanan pulau juga seakan menjadi tempat disko berjalan dengan suara musik yang heboh.
ADVERTISEMENT
Rupanya, beberapa becak di Pulau Doom sudah dimodifikasi oleh pemiliknya dengan menambahkan musik serta speaker, dengan energi dari aki. Becak memang tidak ditambah hiasan yang heboh, bentukannya masih seperti becak tradisional di Pulau Jawa. Namun, suara musiknya terdengar begitu mantap.
"Itu sudah lama. Dipasang (speaker) di jok. Buat biar semangat kita narik," ujar Silivester.
Ia mengatakan becak-becak di Kota Tua Sorong ini seringkali mengantar para turis keliling pulau. Tarifnya sekitar Rp 40 ribu per jam. Turis bisa memilih ingin berkendara dengan tenang naik becak biasa, atau naik becak modifikasi dengan musik disetel kencang yang siapa tahu bisa membuat perjalanan makin seru.
Pewarta:Paul