Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Direktur Rumah Sakit Provinsi Papua Barat Akui Kesulitan Oksigen
31 Juli 2021 9:45 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Direktur Rumah Sakit Umum Papua Barat, Arnold Tiniap menjelaskan, sebenarnya bukan tabung oksigen terbatas, namun oksigen yang tidak dimemiliki sehingga mempersulit rumah sakit memperoleh oksigen.
ADVERTISEMENT
"Yang diperlukan bukan tabungnya. Karena tabung itu hanya media saja, tetapi yang dibutuhkan adalah oksigennya yang saat ini dibutuhkan," kata Arnold kepada media ini di Manokwari saat dikonfirmasi melalui sambungan seluler.
Dia menjelaskan, saat ini tabung oksigen di rumah sakit Provinsi yang tersedia sekitar 225 tabung, namun menjadi masalah adalah tempat persediaan oksigen terbatas.
Hanya dua tempat pengisian oksigen di Manokwari yakni PT Irman Jaya Martabe dan PT Makmur Perkara. Namun kapasitas produksi oksigen sangat terbatas, kalau PT Irman Jaya hanya produksi 100 tabung perhari. Sedangkan PT. Makmur Perkara hanya produksi 30 tabung perhari.
"Memang kita harapkan dua tempat produksi itu saja. Karena mereka tidak hanya melayani rumah sakit di Manokwari namun ada beberapa rumah sakit di luar Manokwari juga dilayani dua perusahaan itu," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, sekarang jadi masalah adalah kebutuhan masing- masing layanan. Kalau kita di rumah sakit Provinsi gunakan tabung setiap harinya 70 tabung paling sedikit namun yang tersedia hanya 20-30 tabung oksigen.
"Jadi kalau pasien meningkat pasti kebutuhan pasokan oksigen tinggi. Makanya kalau pasien meningkat kewalahan pengisian oksigen yang kita alami," ungkapnya.
Lanjut dia, rumah sakit ini kebutuhan oksigen paling rendah 70 tabung. Kalau pasien meningkat bisa 120 tabung perhari.
"Kita ajukan MOU tentang KSO oksigen pada April 2021 lalu, namun hasil koordinasi pemasangan baru bisa dilakukan pada bulan Oktober mendatang. Kita harap alat dipasang menjawab kebutuhan pasokan oksigen di rumah sakit ini," kata dia.
Untuk antisipasi kelangkaan oksigen Gubernur Papua Barat sudah menyurati ke SKK Migas. Nanti tindaklanjuti bagaimana mudah- mudahan mereka bisa membantu.
ADVERTISEMENT
"Kita berharap SKK Migas bisa membantu sehingga memenuhi kebutuhan oksigen di Papua Barat," ujarnya.(*)