Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
![TPA sampah yang ada di Kampung Maisepi Arfai, Distrik Manokwari Selatan Papua Barat, foto : Edi Musahidin](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1579080283/i2jwjqquojegnxv5tsg4.jpg)
ADVERTISEMENT
Pemerintah Daerah (Pemkab) Manokwari melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH), berencana untuk memindahkan lokasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah yang ada di Kampung Maisepi Arfai, Distrik Manokwari Selatan Papua Barat. Mengingat kondisi TPA yang ada saat ini, jaraknya sangat dekat dengan pemukiman warga.
ADVERTISEMENT
Hal ini dirasa perlu dilakukan, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Misalkan penyakit yang mudah menyerang warga, karena disebabkan oleh bau busuk sampah. Maupun pencemaran udara oleh asap, karena adanya pembakaran sampah.
Terkait hal tersebut, Kepala DLH Manokwari Yonadab Sraun mengaku telah menyurati Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan. "Iya kami sudah menyurati Gubernur Papua Barat, terkait kondisi TPA yang ada di Kampung Maisepi Arfai, Distrik Manokwari Selatan. Kita tunggu keputusan dari gubernur, apakah TPA itu mau dipindahkan atau tidak," ungkapnya kepada Balleo News, Rabu (15/1).
Menurut Sraun, sebenarnya alangkah baiknya jika pengelolaan TPA dikerjakan oleh pihak ketiga. Hal tersebut yang sampai saat ini, katanya, masih dipertimbangan. "Memang rencana kesitu, TPA lebih bagus kalau dikelola pihak pihak ketiga, agar lebih maksimal. Tapi untuk sementara, tahun ini kami rencananya akan memasang pagar di lokasi TPA dulu.
ADVERTISEMENT
Lanjutnya, dalam surat yang diberikan kepada Gubernur, pihaknya mengusulkan lahan TPA seluas 40-45 hektar. "Untuk lahan TPA, itu harus luas. Mengingat sampah yang dihasilkan warga juga sangat banyak tiap harinya. Selain itu, lahan TPA juga harus jauh dari pemukima warga, karena kalau dekat dengan pemukiman maka dikhawatirkan akan muncul berbagai penyakit yang bisa diderita warga," pungkasnya.