Dokternya Dianiaya, Pihak RSUD Raja Ampat Tutup IGD

Konten dari Pengguna
12 Februari 2019 17:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tim Balleo News tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Rumah Sakit. Foto: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Rumah Sakit. Foto: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raja Ampat melakukan penutupan sementara sentral pelayanan kesehatan Instalasi Gawat Darurat (IGD) usai salah satu dokternya, yakni Franklin Refelino Jotlely, dianiaya oleh keluaraga pasien berinisial IS.
ADVERTISEMENT
Franklin dianiaya karena keluarga pasien tidak terima dengan pernyataan bahwa ayahnya telah dinyatakan meninggal.
Pengumuman Penutupan IGD oleh Para Dokter RSUD Raja Ampat,Foto: Istimewa
Di depan pintu IGD tertera tulisan, 'UGD TUTUP Tidak Terima Pasien Karena Ada Kasus Pemukulan Terhadap Dokter Jaga UGD, Kami Ingin Melayani Tapi Kami Tidak Ingin Dianiaya…!!!'
Tulisan tersebut dilakukan sebagai tanda protes para dokter yang berada di RSUD Raja Ampat. Bahkan sekitar pukul 10.00 WIT ruangan IGD tampak sepi dan tidak ada pelayanan yang dilakukan pihak rumah sakit.
Direktur RSUD Raja Ampat, dr. Agus Arianto, belum berhasil ditemui karena sakit dan sedang menjalankan perawatan kesehatan di salah satu ruangan di rumah sakit tersebut.
Hingga berita ini ditayangkan, dari pihak dokter Franklin maupun pihak keluarga yang melakukan penganiayaan belum bersedia memberikan komentar dan konfirmasi.
ADVERTISEMENT