DPMPTSP Kota Sorong Sosialisasi Perizinan Berusaha Berbasis Risiko

Kepala bidang Perizinan DPMPTSP kota Sorong, Herry Widjasena, S.T, M.T, saat menyampaikan materi sosialisasi tentang perizinan kepada para pelaku usaha di kota Sorong. Foto Wim/BalleoNEWS

Pemerintah kota Sorong melalui Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) menggelar kegiatan bimbingan teknis/sosialisasi implementasi perizinan dan pengawasan perizinan berusaha berbasis risiko bagi para pelaku usaha di kota Sorong, Rabu (21/12/2022).

Kepala dinas PMPTSP kota Sorong melalui Kabid Perizinan, Herry Widjasena, mengatakan sosialisasi tersebut merupakan langkah untuk mengakses informasi dalam pelayanan perizinan.

"Sosialisasi tersebut, bertujuan untuk meningkatkan ekosistem investasi dan kegiatan berusaha melalui pelaksana penerbitan izin secara lebih efektif dan sederhana," ujar Widjasena.

Sosialisasi ini difokuskan pada sistem online single submission-risk based approach (OSS-RBA) bagi para pelaku usaha di kota Sorong.

Menurutnya, satu di antara penyebab lemahnya daya saing bangsa adalah sulitnya pengurusan perizinan bagi pelaku usaha.

OSS RBA disebut mampu mampu memperlancar proses pelayanan perizinan bagi para pelaku usaha yang dituntut harus berinovasi menuju era digital.

Foto bersama para pelaku usaha di kota Sorong bersama kepala dinas PMPTSP kota Sorong, saat kegiatan sosialisasi perizinan berusaha berbasis resiko. Foto Wim/BalleoNEWS

"Penyelenggaraan sistem perizinan berusaha berbasis risiko OSS-RBA yang mencakup informasi terkait dasar hukum, gambaran umum OSS-RBA dan cara pendaftaran untuk mendapatkan hak akses berupa username dan password yang akan digunakan sebagai kunci masuk dalam penerbitan perizinan berusaha berbasis risiko," jelasnya.

Kata Widjasena, daya saing daerah sangat ditentukan oleh iklim investasi bagi penanaman modal atau investor di daerah. Itu karena penanaman modal adalah satu di antara instrumen untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi

Pihaknya berharap dengan dilaksanakannya Bimbingan Teknis OSS RBA ini, pemahaman para pemangku kepentingan menjadi lebih luas.

"Kami berharap para pelaku usaha dapat melakukan proses perizinan OSS RBA atau perizinan berusaha berbasis risiko, secara mandiri setelah lebih memahami seluk-beluk sistemnya," terang Wakil Rektor Politeknik Saint Paul Sorong ini.

Pemerintah selaku regulator dan fasilitator pun dapat semakin memahami serta menginventarisir permasalahan dan hambatan pelaksanaan perizinan berusaha melalui OSS RBA untuk nantinya menemukan solusi yang tepat.

Reporter: Wim Makatita