Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Gubernur Jatim Dorong PT SIER Kembangkan Potensi Perikanan Papua Barat Daya
27 Januari 2023 15:48 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) untuk mengembangkan potensi bisnis cold storage perikanan asal Provinsi Papua Barat Daya.
ADVERTISEMENT
"Bisnis ini diyakini sangat menguntungkan, karena produksi yang melimpah dengan permintaan yang stabil," ungkap Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat membuka acara Misi Dagang antara Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Papua Barat Daya, yang berlangsung di Kota Sorong, Kamis (26/1/2023).
PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER), sambungnya, menjadi salah satu dari 141 perusahaan dari kedua provinsi yang mengikuti misi dagang dan investasi.
Lanjut Khofifah, potensi bisnis cold storage untuk ikan sangat besar. Sebab ikan merupakan bahan makanan yang selalu dibutuhkan dan stabil dalam permintaan.
"Dengan cold storage memungkinkan pengelolaan yang baik dari suplai ikan segar, sehingga dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi dan memperpanjang masa simpan ikan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kata Khofifah, cold storage juga dapat digunakan untuk menyimpan produk olahan ikan seperti ikan asin, ikan kalengan dan ikan beku yang merupakan pasar yang sangat menguntungkan.
"Komoditas perikanan seperti cumi dan udang menjadi komoditas tertinggi yang diminati pada misi dagang kali ini, dengan transaksi mencapai Rp63 miliar. Sedangkan total transaksi pada misi dagang kali ini tembus Rp 246,162 miliar," bebernya.
Dibeberkan Gubernur Jawa Timur, komoditas lainnya yang diminati seperti cakalang, baby tuna, ikan, makanan ringan, rokok, beras, daging ayam, daging frozen, bahan bangunan, fesyen, bawang merah, pupuk organik dan cabe merah.
Sejauh ini, lanjutnya, hubungan dagang antara Jawa Timur dengan Papua Barat Daya khususnya Sorong sudah sangat erat.
ADVERTISEMENT
Kata Khofifah, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur, neraca perdagangan antara Jawa Timur dan Papua Barat pada tahun 2022 mencapai Rp 1,57 triliun. Di mana penjualan Jawa Timur ke Papua Barat sebesar Rp 1,17 triliun.
Sementara itu, Direktur Utama PT SIER Didik Prasetiyono menyatakan, akan melakukan langkah-langkah strategis untuk mempelajari dan menindaklanjuti usulan Gubernur Jawa Timur.
"Semua bisnis yang memiliki potensi besar, layak untuk dibuat studi kelayakan bisnis baru bagi PT SIER. Potensi perikanannya sangat besar, khususnya di Papua Barat Daya," imbuhnya.
Menurut Didik, tantangannya adalah rantai pasok dingin yang menghubungkan potensi pasar di Pulau Jawa dan sumber komoditi perikanan di tanah Papua.
ADVERTISEMENT
"Rantai pasok dingin atau cold chain termasuk gudang berpendingin, adalah salah satu sektor yang perlu dikembangkan di kawasan industri yang dimiliki PT SIER," beber Didik yang juga menjabat Wakil Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI) Indonesia Wilayah Jatim.
Ditambahkan Didik, cold storage memang menjadi kunci menambah daya saing produk perikanan. Karena gudang berpendingin dalam rantai pasok, memungkinkan pengelolaan yang baik dari suplai ikan segar dan memperpanjang masa simpan ikan.
Rantai pasok dingin, sambungnya, juga memungkinkan untuk menjangkau pasar yang lebih luas, seperti pasar ekspor yang membutuhkan ikan yang segar dan dapat bertahan lama dan tentunya dapat dijual dengan harga yang lebih bagus.
"Gubernur Jawa Timur melihat potensi bisnis itu, sehingga mendorong PT SIER untuk berperan lebih dalam mengoptimalkan tenant dan investor yang telah ada di kawasan industri SIER dan PIER, serta potensi-potensi pengembangan dengan Indonesia bagian timur khususnya Papua. Saya ucapkan terima kasih kepada Bu Gubernur atas dorongan ini," pungkasnya.
ADVERTISEMENT