Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten Media Partner
Gubernur Laiskodat: "Pastor dan Pendeta Adalah Guide Bagi Manusia"
20 Mei 2019 10:40 WIB
ADVERTISEMENT
Kemeriahan syukur kasih Tuhan atas pentabisan dan misa perdana Pater Valentinus Untung Polo, O. Cram Maing pada 17 Mei 2019, masih menyiratkan pesan mendalam untuk keluarga dan umat Paroki Sta. Maria Asumpta Kupang.
ADVERTISEMENT
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat secara sederhana menitipkan pesan "Pastor dan Pendeta adalah Guide bagi umat manusia". Demikian ungkap Viktor Laiskodat dalam sambutannya, belum lama ini.
Sebagai Gubernur NTT, Viktor Laiskodat berbangga putra NTT terbaik, mampu menjalani perjalanan imamatnya hingga ditabiskan menjadi imam. Dan hal itu tidaklah mudah, karena banyak tantangan atau rintangan yang dihadapi dalam perjalanan imamat.
"Sebagai gubernur, saya bangga. Putra terbaik NTT anak dari Sekda NTT Bapak Benediktus Polo Maing, menjadi imam. Ini penuh tantangan dan tidak gampang,"ungkap Viktor Laiskodat.
Kata Viktor, kiranya dengan moment ini, semangat kerjasama dipererat dalam realita kehidupan yang nyata. Ramhat ilahi dalam diri Pater Valen Polo Maing, O,Carm kiranya menjadi kekuatan bagi Provinsi Nusa Tenggara Timur. Tugas pengembalaan atau pengembaraan Pater Valentinus harus mampu memberikan motivasi kepada umat atau rakyat NTT.
ADVERTISEMENT
"Rahmat ilahi dalam diri Pater Valentinus kiranya menjadi kekuatan bagi Provinsi NTT. Harus mampu memberi motivasi bagi rakyat NTT," tegas Viktor Laiskodat.
Viktor Laiskodat mengingatkan, sebagai imam itu menjadi pelayan. Sehingga harus selalu rendah hati. Semangat emosional tetaplah menyala dalam melayani banyak orang.
"Harus rendah hati menjadi pelayan bagi banyak orang. Pastor menjadi guide karena mempunyai kuasa ilahi dalam membangun diri kita masing-masing,"pesan Viktor Laiskodat.
Selain itu Dr. Jhon Kotan, SH.,M.Hum mewakili panitia dan keluarga mengungkapkan kekaguman kepada sang yubilaris Pater Valen. Pasalnya, sebagai anak pejabat di Provinsi NTT, Pater Valen mampu meninggalkan harta kekayaan ayahnya untuk menjadi imam atau pastor.
"Pater Valen ini lahir dari latar belakang keluarga pejabat penting di provinsi ini. Dan sebagai keluarga Lamaholot, Pater Valen ini putra sulung. Dalam budaya Lamaholot putra sulung menjadi harapan keluarga. Namun pater valen lebih memilih menjadi imam, " ungkap Dr.Jhon Kotan.
ADVERTISEMENT
Begitu juga Pater Valen dalam sambutannya mengatakan, menjadi imam bukan sebuah prestasi apalagi prestise, melainkan merupakan rahmat Tuhan.
"Kamu adalah sahabatKu. Menjadi imam bukan prestasi atau prestise melainkan rahmat Tuhan. Menjadi imam, saya telah menjadi plat kuning bukan lagi plat merah, bukan juga plat hitam. Artinya saya menjadi bagian dari semua orang. Terima kasih untuk semua yang telah berjuang bersama saya untuk menjadikan saya imam," pungkas Pater Valen Polo Maing.
Pewarta: Alvian Lamaberaf