Harga Terbaru Dex Series di Wilayah Papua dan Maluku Mengalami Penurunan

Konten Media Partner
1 September 2022 17:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tampak antrian panjang truk yang mengantri untuk membeli BBM subsidi jenis solar di SPBU Jalan Baru, Kota Sorong, Kamis (1/9), foto: Yanti/BalleoNEWS
zoom-in-whitePerbesar
Tampak antrian panjang truk yang mengantri untuk membeli BBM subsidi jenis solar di SPBU Jalan Baru, Kota Sorong, Kamis (1/9), foto: Yanti/BalleoNEWS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi.
ADVERTISEMENT
Terhitung mulai 1 September 2022 pukul 00.00 waktu setempat, Pertamina secara resmi melakukan penyesuaian berupa penurunan harga untuk produk Pertamax Turbo (RON 98) Dexlite (CN 51) dan Pertamina Dex (CN 53).
Area Manager Communication, Relations & CSR Papua Maluku Edi Mangun mengatakan, penyesuaian harga ini juga meliputi wilayah Papua dan Maluku. Untuk wilayah Papua Maluku sendiri, dengan besaran Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) 7,5%, produk jenis solar (gasoil) yakni Dexlite, disesuaikan dari Rp 18.150 per liter menjadi Rp 17.450 per liter. Sedangkan Pertamina Dex menjadi Rp 17.750 per liter dari yang sebelumnya Rp 19.250 per liter.
Tampak truk mengantri berjam-jam agar bisa membeli BBM subsidi jenis solar, Kamis (1/9), foto: Yanti/BalleoNEWS
"Harga baru BBM TMT per 1 September 2022 ini memiliki perbedaan di setiap daerah, dikarenakan adanya pengaruh dari perbedaan besaran Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) di masing-masing daerah. Penyesuaian ini merupakan salah satu upaya Pertamina, dalam memberikan dan menyediakan BBM yang berkualitas dengan harga yang kompetitif jika dibandingkan dengan produk SPBU lain dengan kualitas yang setara," ungkap Edi.
ADVERTISEMENT
Lanjut Edi, untuk harga BBM Subsidi seperti pertalite dan solar, masih sesuai dengan harga yang ditetapkan oleh pemerintah.
"Kami mengimbau masyarakat agar dapat membeli BBM sesuai dengan kebutuhannya. Pertamina juga terus berkomitmen, dalam memberikan penyaluran dan pemerataan BBM bagi seluruh masyarakat," tandasnya.
Sementara itu, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menjelaskan, harga jenis BBM umum (JBU) bersifat fluktuatif mengikuti perkembangan tren minyak dunia, diantaranya acuan harga rata-rata produk minyak olahan Mean of Platts Singapore (MOPS/argus).
Penyesuaian harga, sambungnya, mengimplementasikan regulasi Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 62 K/12/MEM/2020 tentang formula harga dasar dalam perhitungan harga jual eceran jenis bahan bakar minyak umum jenis bensin dan minyak solar yang disalurkan melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
ADVERTISEMENT
"Penyesuaian harga BBM Pertamax Turbo dan Dex Series merupakan komitmen Pertamina untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Sekaligus, sebagai upaya kami mendorong masyarakat untuk dapat menggunakan produk-produk BBM Pertamina yang berkualitas dengan nilai angka oktan dan cetane yang tinggi, serta lebih ramah lingkungan," tandasnya.
Petugas SPBU sedang mengisi BBM di kendaraan
Pantauan BalleoNEWS, antrean panjang masih terlihat di beberapa SPBU yang ada di Kota Sorong, Kamis sore (1/9). Misalnya di SPBU Jalan Baru, antrean panjang truk yang mengantre solar hingga sepanjang 1 kilometer.
Kemudian di SPBU Hanseng, antrean kendaraan tidak terlalu panjang seperti hari biasanya. Sementara di SPBU Kilometer 9,5, tampak antrean mobil pribadi dan angkutan umur yang mengantre untuk mendapatkan BBM subsidi jenis pertalite.