Ketum KONI: Budaya Mutasi Atlet Antar Provinsi Akan Dibatasi dalam PON ke- 21

Konten Media Partner
8 Maret 2023 7:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketum KONI Pusat Marcelino Norman melantik Ketua dan Pengurus KONI Papua Barat Daya, yang berlangsung di Hotel Aston Sorong, Selasa malam (7/3), foto: Yanti/BalleoNEWS
zoom-in-whitePerbesar
Ketum KONI Pusat Marcelino Norman melantik Ketua dan Pengurus KONI Papua Barat Daya, yang berlangsung di Hotel Aston Sorong, Selasa malam (7/3), foto: Yanti/BalleoNEWS
ADVERTISEMENT
Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman mengatakan, tahun 2024 mendatang akan dilaksanakan PON ke-21 di Sumatera Utara dan Aceh. Dimana Pekan Olahraga Nasional tahun 2024 mendatang, akan diikuti oleh 38 provinsi yang ada di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Pembinaan olahraga prestasi didalam Pekan Olahraga Nasional itu yang kita harapkan adalah murni hasil pembinaan yang dilakukan oleh daerah, baik itu dilakukan oleh kabupaten, kota maupun dilakukan oleh provinsi," ungkapnya saat melantik Ketua dan Pengurus KONI Provinsi Papua Barat Daya, yang berlangsung di Hotel Aston Sorong, Selasa malam (7/3).
Ditegaskan Ketum KONI Pusat, budaya mutasi atlet antar provinsi akan dibatasi dalam PON ke-21.
"Kami membatasi pada Pekan Olahraga Nasional yang akan datang budaya mutasi atlet, dari provinsi satu ke provinsi yang lain. Oleh karena itu, saya berharap KONI Provinsi Papua Barat Daya ini bisa memanfaatkan kesempatan ini," tegasnya.
Lanjutnya, sebagaimana diamanatkan di dalam Undang-undang Nomor 11 tentang keolahragaan bahwa setiap kabupaten dan kota diharapkan membina 2 cabang olahraga unggulan daerahnya. Sehingga pada saat mereka dikumpulkan menjadi atlet provinsi, kabupaten dan kota ini membina atlet-atlet yang berbeda. Dengan demikian, mereka dapat menjadi satu tim provinsi dan betul-betul sesuai dengan keunggulan yang ada di daerah itu.
ADVERTISEMENT
"Dalam PON nantintidak usah ambil semua cabang olahraga, cukup ikut 4, 6 atau 8 cabang olahraga saja tetapi unggulan Papua Barat Daya, sehingga bisa mendapatkan prestasi yang terbaik," imbuhnya.
Lanjutnya, Papua Barat Daya memiliki alam yang begitu baik. Dimana olahraga air disini bisa unggul dan Papua Barat Daya bisa menjadi tuan rumah satu event International apakah itu selam, open water swimming, dayung dan lain sebagainya.
"Provinsi Papua Barat Daya sangat menarik, karena ini sudah menjadi destinasi wisata maka saya harapkan sport tourism juga berkembang dengan baik di Papua Barat Daya," ucapnya.
Kedepan Berbicara desain besar olahraga nasional, tambah Ketum KONI Pusat, posisi Indonesia pada Olimpiade di Tokyo ada pada peringkat 50-an.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, dengan mencoba menata kembali pembinaan olahraga dengan fokus pada cabang-cabang olahraga unggulan, sambungnya, maka Olimpiade 2024 di Paris nanti diharapkan Indonesia bisa masuk peringkat 30. Kemudian pada tahun 2032 pada saat Olimpiade nanti dilaksanakan di Brisbane, Indonesia sudah bisa masuk pada peringkat 10 dunia.
"Itu semua tidak akan bisa kita capai kalau kita tidak menata sistem pembinaan olahraga dan tidak berbagi tugas dengan baik. Saya berharap kedepan Tim Nasional Indonesia juga diwakili oleh atlet-atlet dari Papua Barat Daya, dengan demikian prestasi olahraga kedepan akan semakin baik," pungkasnya.