Kisah Batu dari Sungai Yordan Jadi Batu Pengalas Gedung Gereja di Raja Ampat

Konten Media Partner
17 Februari 2023 8:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Guru Jemaat (Grj) Corneles Dimara. Foto istimewa.
zoom-in-whitePerbesar
Guru Jemaat (Grj) Corneles Dimara. Foto istimewa.
ADVERTISEMENT
Berawal dari ziarah ke Yerusalem Israel, seorang hamba Tuhan di jemaat GKI Yordan Waibon, Klasis Raja Ampat Tengah distrik Salawati Barat kabupaten Raja Ampat, guru jemaat (Grj) Corneles Dimara, mengisahkan sebongkah batu yang di ambilnya dari sungai Yordan Israel.
ADVERTISEMENT
Batu yang diambil sejak 11 tahun lalu bersama 10 hamba Tuhan dari kabupaten Raja Ampat saat melakukan ziarah rohani ke Yerusalem, kini telah dipakai sebagai batu pengalasan pembangunan gedung gereja GKI Yordan Waibon Klasis Raja Ampat Tengah.
Batu tersebut telah diserahkan secara resmi kepada wakil bupati Raja Ampat, Orideko Iriano Burdam untuk diletakkan sebagai batu pengalasan atau batu utama pembangunan rumah Tuhan di kampung Waibon Raja Ampat pada 12 Februari 2023 lalu.
Sebelumnya, guru jemaat Corneles Dimara mengisahkan bongkahan batu yang diambil dari sungai Yordan saat ia melakukan ziarah di Yerusalem dan mengunjungi sungai Yordan, sebuah tempat atau situs bersejarah bagi orang Nasrani di sebelah Utara Israel.
Menurutnya, hal itu melandasi atas perintah Tuhan kepada Yosua tentang 12 batu peringatan, di mana setelah bangsa Israel menyeberangi sungai Yordan, Tuhan memberikan perintah kepada Yosua untuk memilih dua belas orang, satu orang dari masing-masing suku, untuk membawa batu dari tengah-tengah sungai Yordan, dan kemudian meletakkan dua belas batu itu di tempat mereka berkemah.
ADVERTISEMENT
"Kalau kita baca dalam kitab Kejadian, di situ menceritakan sebelum bangsa Israel menyebrang sungai Yordan menuju Tanah Perjanjian, dimana Tuhan memerintahkan Yosua untuk memilih dua belas orang, satu orang dari masing-masing suku, untuk membawa batu dari tengah-tengah sungai Yordan, dan kemudian meletakkan dua belas batu itu di tempat mereka berkemah. Nah hal itulah yang mengimani saya (Dimara) untuk menggunakannya sebagai batu pengalasan pembangunan gedung gereja Yordan Waibon saat ini," kisah Grj.Corneles Dimara.
Dikatakannya, sebelum tiba di Israel Grj.Corneles Dimara ternyata sudah mempunyai keinginan untuk membawa sebongkah batu dari sungai Yordan, sungai yang menurut orang Nasrani sebagai tempat yang sangat berarti, di mana di sungai itu pula Tuhan Yesus Kristus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis.
ADVERTISEMENT
"Sebetulnya saat sampai di sana (Israel) saya punya pikiran untuk membawa batu dari sungai Yordan. Karena saya saat itu sebagai guru jemaat dan ketua jemaat pertama di jemaat ini (jemaat Yordan Waibon) hanya saja waktu itu sudah ada bangunan gereja, lalu setelah saya ambil batu itu, terus saya simpan dari tahun 2012 lalu," cerita Corneles Dimara.
Ternyata kata Dimara, alasan dirinya membawa batu itu dari sungai Yordan, karena ia pun melandasi atas kisah di mana Tuhan menyuruh Yosua untuk memilih satu dari 12 suku untuk mengambil batu dari sungai Yordan untuk diletakkan di kemah mereka masing-masing.
Dan kini batu yang diambilnya pada 11 tahun lalu itu, sudah diletakkan sebagai batu pengalasan atau batu utama pembangunan gedung gereja GKI Yordan Waibon Klasis Raja Ampat Tengah oleh wakil bupati Raja Ampat, Orideko Iriano Burdam.
ADVERTISEMENT