Kisah Pilu Istri Polisi yang Tewas Dibakar Suaminya: Mama, Putu Bakar Saya

Konten Media Partner
25 Juni 2021 16:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nursia Sahabudin. Foto: Yanti/Balleo News
zoom-in-whitePerbesar
Nursia Sahabudin. Foto: Yanti/Balleo News
ADVERTISEMENT
Polisi yang bertugas di Polres Sorong Kota, Bripka I Putu Susitana Nemlikur, membakar istrinya hingga tewas. Sebelum tewas, sang istri—yang bernama Bidasari Sahabudin alias Sari—menceritakan detail tragedi tersebut kepada ibunya, Nursia Sahabudin, di Rumah Sakit Sele Be Solu, Papua Barat.
ADVERTISEMENT
Bagi Nursia, tragedi ini bermula pada pukul 9 pagi, Jumat (28/5), ketika ada telepon dari Yanto, adik Sari (mereka tinggal serumah).
"Yanto sambil menangis bilang 'Sari sudah terbakar bersama polisi (menantunya). Terbakar karena kompor meledak'," kata Nursia kepada Balleo News, saat ditemui di rumah keluarganya di Tanjung Kasuari, Kota Sorong, Jumat (25/6).
Sang ibu yang berada di Kampung Labobar, Saumlaki, Maluku, langsung berangkat ke Sorong dengan menggunakan pesawat, Minggu (30/5).
Ketika sampai di rumah sakit tempat Sari dirawat, Nursia merasa janggal dengan apa yang ia lihat: Kondisi luka bakar Sari sangat serius. Nursia pun menanyakan kembali kepada anaknya itu, apakah benar terbakar karena ledakan kompor.
"Mama tanya, 'Betul Sari kena kompor?' Sari bilang, 'Tidak mama, Putu bakar saya'," kata Nursia menirukan ucapan anaknya itu.
ADVERTISEMENT
Nursia menanyakan lagi, "Membakar bagaimana?" dan jawaban Sari amat mengejutkan:
"Putu buka kompor di belakang, lalu Putu berdiri di muka pintu dengan jarak sekitar 2 meter, terus siram saya pakai minyak tanah dari kepala langsung turun ke badan. Habis itu Putu kasih menyala korek terus bakar saya," kata Nursia sambil menangis, menceritakan ulang kata-kata anaknya itu.
Nursia Sahabudin menangis menceritakan tragedi yang menimpa anaknya. Foto: Yanti/Balleo News
Dalam kondisi api menyala di badannya, Sari berusaha melarikan diri tapi tubuhnya dipeluk Putu sambil mengatakan "Kita berdua mati sudah".
"Sari bilang Putu memeluk dia, menindih badannya. Sari memberontak, lari keluar ke belakang tapi tangannya sudah terbakar sehingga tidak bisa buka pintu. Akhirnya Sari ke kamar mandi, terus masuk ke dalam drum yang berisi air," kata Nursia.
ADVERTISEMENT
Di kamar mandi, Sari berteriak minta tolong beberapa kali.
Sari yang seluruh tubuhnya sudah hangus terbakar kemudian merobek sisa baju dan celana yang dipakainya, lantas berlari keluar rumah melalui pintu belakang dan meminta tolong ke tetangga.
Putu dan Sari. Foto: Istimewa.
Sari tewas pada Selasa (22/6), setelah hampir sebulan dirawat di rumah sakit. Putu telah ditahan di Polres Sorong Kota atas dugaan pembunuhan. Kapolres Sorong Kota AKBP Ary Nyoto Setiawan memberikan atensi khusus atas kasus ini.