Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten Media Partner
Kisah Pilu Kepala SD YPK Kisor, hingga Bintang Kejora Berkibar di Sekolah
9 November 2022 10:42 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Peristiwa pembantaian terhadap empat anggota TNI AD di Pos Ramil Kisor distrik Aifat Selatan, kabupaten Maybrat, membuat aktifitas Pendidikan di kampung tersebut mati suri alias lumpuh total.
ADVERTISEMENT
Bukan saja di kampung Kisor, hal serupa juga terjadi di delapan kampung lainnya di distrik Aifat Selatan, setelah dua kali dipaksa mengungsi dari kampung halaman mereka akibat brutalnya Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) yang berulah di wilayah itu.
Kepala SD YPK Fito Kisor, Mina Tie, mengaku sedih melihat anak didik di kampungnya itu tidak dapat mengenyam pendidikan dengan baik.
"Satu tahun sudah kami tinggalkan kampung ini (Kisor), kami sudah dua kali mengungsi, yang kami pikirkan anak-anak kami yang sedang mengungsi di kampung orang, mereka harus belajar seadanya saja," ujar Mina Tie, saat tiba di kampung Kisor, Selasa (8/11/2022).
Ia pun berharap pemerintah dapat menjaminkan keamanan kepada masyarakat di wilayah Kisor Raya agar aktivitas Pendidikan dan proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik.
ADVERTISEMENT
"Yang saya harapkan agar pemerintah dapat menjaminkan keamanan kepada kami, supaya aktivitas Pendidikan dan proses belajar mengajar bisa berjalan dengan baik, anak-anak belajar dengan tenang," terangnya.
Ia pun menuturkan kesedihan dan rasa kesalnya ketika melihat tiang bendera merah putih di sekolahnya itu dipakai kelompok KKSB untuk mengibarkan bendera bintang kejora.
"Saya kesal, saya sedih, lihat di sekolah itu kan tiang bendera merah putih, tapi kenapa bendera lain (bintang kejora) yang dikasi naik dan dikibarkan di tiang itu, itu yang membuat kami kesal," ungkapnya dengan raut wajah penuh kesedihan.
Mirisnya, menurut kepala sekolah saat ini sudah tidak ada lagi para siswa di SD YPK Fito Kisor, lantaran dirinya tidak mengetahui di mana keberadaan sebagian anak-anak usia sekolah pasca peristiwa Kisor.
ADVERTISEMENT
"Saat ini sudah tidak ada lagi generasi penerus di Kisor ini, untuk saat ini sudah tidak ada, karena kami sendiri tidak tau keberadaan sebagian anak-anak kami mengungsi," terangnya.
Dikatakannya, dari 108 murid yang ada, hanya tinggal 42 murid SD saja, karena telah terjadi pengungsian di mana-mana, seperti di Sorong, di Aitunyo maupun di Ayamaru.
Simak Videonya:
Reporter: Wim Makatita