Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
![PLN di Ayamaru, Kabupaten Maybrat,foto: Stevanus Sagrim](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1573513979/gltuv43svevt2k3gewbf.jpg)
ADVERTISEMENT
Masyarakat Kabupaten Maybrat, Papua Barat, sudah tiga bulan tidak menikmati listrik. Padahal PLN di Maybrat sudah resmi beroperasi. Masyarakat mempertanyakan penyebap pemadaman listrik hingga tiga bulan.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan tokoh masyarakat, Aitinyo Wehelmus Sangkek, ketika dikonfirmasi wartwan pada Selasa, (12/11). Ia menuturkan, pihaknya hingga kini belum memperoleh penjelasan dari pihak PLN terkait adanya pemadaman.
"Kami hingga kini belum mendapatkan penjelasan terkait pemadaman listrik yang dilakukan pihak PLN selama tiga bulan. Padahal kami sudah melakukan penebangan pohon agar kabel listrik tidak mengalami gangguan," tegasnya.
Ia melanjutkan, pihak PLN harus bisa menjelaskan kepada masyarakat Maybrat tetkait penyebap padamnya listrik. " Kami juga mendesak kepada pihak pemerintah untuk segera membangun koordimasi dengan pihak PLN untuk segera melaporkan penyebap padamnya listrik di Maybarat. Selain itu juga dalam waktu dekat listrik segera dinyalakan, paslanya bulan Desember merupakan hari raya umat nasrani, sehingga diharapkan agar listrik harus dinyalakan," tegasnya.
Jika listrik tidak segera dinyalakan maka, masyarakat Maybrat, akan melakukan aksi besar-besar menuntut pertanggungjawaban pihak PLN. " Kami akan demo meminta pertanggungjawaba dari pihak PLN. Masyarakat tidak akan tinggal diam dengan keadaan yang ada," bebernya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Ridwan mekanik PLN Maybrat ketika dikonfirmasi wartawan, Selasa ( 12/11) menuturkan, saat ini PLN memiliki dua mesin, namun salah satu mesin mengalami kerusakan sehingga belum bisa beroperasi.
"Ada dua mesin PLN, namun hanya satu yang bisa beroperasi. Satunya mengalami kerusakan. Sementara alat mesin tersebut harus didatangkan dari Jerman," jelasnya.
Ia melanjutkan, pihak PLN tidak bisa memastikan kapan mesin yang rusak bisa beroperasi, karena alat mesin tersebut membutuhkan waktu satu bulan untuk bisa tiba di Maybrat.
"Kita belum bisa memastikan kapan listrik bisa menyala, karena harus menunggu alat yang dibeli,"tutupnya.
Reporter: Stevanus Sagrim