Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Menikmati Eksotisme Hutan Saporkren di Raja Ampat
22 Desember 2019 13:33 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:17 WIB

ADVERTISEMENT
Kabupaten Raja Ampat Provinsi Papua Barat dikenal dengan wisata bahari. Keindahan pantai, serta pesona alam bawah lautnya, menjadi tujuan utama para wisatawan baik lokal maupun internasional.

Namun tak banyak yang tahu, kalau Raja Ampat juga memiliki wisata darat yang tak kalah mempesona. Salah satunya adalah wisata hutan di Desa Saporkren Distrik Waigeo Selatan Kabupaten Raja Ampat.
Wisata hutan di Desa Saporkren, memberikan sensasi tersendiri saat Anda mengunjunginya. Rindangnya pepohonan hutan, hingga kicauan burung-burung akan membuat anda kagum akan ciptaan Tuhan ini.
Tak sampai disitu, di Hutan Saporkren juga akan memberikan surprise berupa bird watching burung Cenderawasih Merah dan Cenderawasih Wilson. Kedua burung tersebut merupakan spesies endemik di Raja Ampat. Anda juga akan menjumpai jenis burung lainya yang aktif disiang hari maupun malam hari.
ADVERTISEMENT
Waktu pengamatan terbaik untuk burung diurnal yang aktif di siang hari, yaitu dari pagi pukul 06:00 hingga pukul 15.00 WIT. Sedangkan untuk burung nokturnal yang aktif malam hari, dapat dilihat setelah matahari terbenam dan sebelum fajar adalah waktu terbaik untuk pengamatan.
Hutan Sarpokren adalah salah satu cagar alam di Raja Ampat, yang dikelola oleh masyarakat dari Saporkren. Kelompok ini dinamakan Forest Park atau kelompok tani hutan, yang beranggotan sekitar 100 orang. Mereka secara bergantian menjadi pemandu bagi wisatawan yang ingin menikmati eksotisme hutan tersebut.
Jika tujuan anda ingin mengamati burung, sebaiknya siapkan peralatan seperti kamera, binokuler dan juga senter untuk perjalanan malam hari. Menggunakan alas kaki, penutup kepala serta pakaian yang nyaman dan aman.
Maksimal pendaki hanya 6 orang. Hal itu dilakukan agar tidak mengganggu burung serta satwa lainnya. Ingat, mengikuti semua aturan yang telah ditetapkan serta mematuhi arahan pemandu adalah kunci keberhasilan anda mengamati burung.
ADVERTISEMENT
Lokasi wisata hutan tersebut bisa diakses melalui darat, dengan waktu tempuh kurang lebih satu jam dari Kota Waisai. Dan juga bisa diakses lewat laut menggunakan boat, dengan waktu tempuh kurang lebih 30 menit.
Reporter: Aditya Nugroho