Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten Media Partner
Pekerjaan Pengendalian Banjir Sungai Remu, Kota Sorong, Telan Anggaran Rp 600 M
29 Maret 2021 16:36 WIB
ADVERTISEMENT
Balai Wilayah Sungai Provinsi Papua Barat mulai melakukan pekerjaan pengendalian banjir Sungai Remu, Kota Sorong. Meskipun demikian, namun dari beberapa kajian terkait dengan rencana pengendalian banjir di Sungai Remu, ternyata ditemukan beberapa persoalan yang mungkin akan secara bertahap diselesaikan bersama-sama.
ADVERTISEMENT
Kepala Balai Wilayah Sungai Provinsi Papua Barat Alexander Leda mengatakan, beberapa persoalan yang ditemukan terkait rencana pengendalian banjir di sungai remu diantaranya, ditemukan 600 alih fungsi lahan di Kota Sorong.
"Persoalan banjir yang terjadi di Kota Sorong, ada tiga hal kalau dilihat secara garis besar. Yaitu di hulu ada perubahan tata guna lahan, di badan sungai terjadi penyempitan alur dimana lebar sungai rata-rata tinggal 20 meter saja. Sementara dari perhitungan debit banjir, yang idealnya adalah minimal lebar sungai yang bagian bawah 26 meter," ungkapnya dalam Groundbreaking Pekerjaan Pengendalian Banjir Sungai Remu, Kota Sorong, Papua Barat, Senin (29/3).
Menurut Alexander, terkait adanya penyempitan di badan sungai remu, maka pihaknya harus bekerja dengan revitmen bertingkat. "Kita harus bekerja dengan revitmen bertingkat, karena ada penyempitan alur di badan sungai. Sehingga kita butuh lebar atas sekitar 44 meter khusus badan sungai, tanpa ada ruang jalan inspeksi di kiri serta kanan sungai. Dan ini yang sekarang sedang kita usahakan untuk dikerjakan," bebernya.
ADVERTISEMENT
Dari perhitungan teknis, sambungnya, maka harus dibuat revitment bertingkat, supaya banjir tidak terjadi setiap tahun. Oleh karena itu, dari hitungan teknis periode banjir yang di kerjakan di Sungai Remu, harus diperhitungkan setara dengan debit banjir 25 tahunan dengan kapasitas yang sekarang ada.
Lanjut Kepala BWS Papua Barat, untuk normalisasi Sungai Remu maka yang dikerjakan saat ini adalah 400 meter dengan penanganan darurat dan rencana untuk pekerjaan perkuatan tebing dan revitment ke hilir itu adalah 1,39 kilo meter. Jadi kalau berjalan lancar, sambungnya, maka tahun ini Kota Sorong punya 1,7 kilo meter saluran sungai yang bagus dan penataan kawasan yang baik.
"Panjang ruas kritis yang harus kita tangani adalah 4 kilometer, dengan biaya sekitar Rp 600 miliar. Ini belum termasuk penataan kawasan di kiri kanan sungai remu, mungkin akan sampai 1 triliun. Butuh eufort dan dorongan yang besar untuk bisa mewujudkan ini," tandasnya.
ADVERTISEMENT