Pemkot Sorong Dinilai Pilih Kasih Berikan Bantuan Modal Usaha Bagi OAP

Konten Media Partner
6 November 2019 11:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Minim modal, mama papua hanya bisa jualan hasil kebun di pasar, foto : Ana
zoom-in-whitePerbesar
Minim modal, mama papua hanya bisa jualan hasil kebun di pasar, foto : Ana
ADVERTISEMENT
Sebanyak 150 pengusaha usaha kecil dan menengah (UKM) yang merupakan orang asli papua (OAP) yang ada di Kota Sorong, mendapatkan bantuan modal usaha dari Pemerintah Kota (Pemkot) Sorong. Pemberian bantuan modal usaha bagi pengusaha OAP, untuk memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Namun sayangnya, bantuan tersebut dinilai tidak tepat sasaran dan pilih kasih. Hal ini lantaran mereka yang mendapatkan bantuan adalah orang-orang yang sudah pernah bahkan sering mendapatkan bantuan modal usaha. Padahal kenyataannya, hingga saat ini masih banyak mama-mama papua yang berjualan di pasar, yang sama sekali tidak pernah mendapatkan bantuan modal usaha dari Pemkot Sorong.
Berjualan hasil kebun, mama papua di pasar sentral remu sorong, foto : Ana
Lea Kalasuat salah satu dari sekian banyak mama-mama papua yang tidak pernah mendapatkan bantuan apapun dari Pemerintah Daerah. Ditemui media ini saat berjualan pisang dan pinang di Pasar Sentral Remu Kota Sorong, Lea mengaku kalau dirinya belum pernah merasakan bantuan apapun dari Pemerintah Daerah.
"Jangankan bantuan uang, bantuan meja untuk jualan saja tidak ada. Saya berjualan disini sudah puluhan tahun dari masih cewek sampai sekarang. Kami jualan pakai modal sendiri dan hasil usaha sendiri," bebernya.
ADVERTISEMENT
Diceritakannya, meja yang digunakan untuk berjualan, mereka yang buat sendiri seadanya dengan modal pribadi. Padahal kata Lea, dirinya merupakan orang Moi asli yang memiliki tanah Sorong. Tapi mengapa justru OAP dari kabupaten lain yang lebih sering mendapatkan bantuan.
"Kami berharap bapak walikota lebih perhatikan mama papua asli moi yang ada dipasar. Kami masyarakat yang pilih mereka, tapi mereka tidak pernah turun dan lihat kami. Kami pernah dengar tentang bantuan, ada juga petugas yang turun minta data, KTP dan kartu keluarga tapi janji diatas janji dan tidak permah dapat bantuan," tandasnya.
Wali Kota Sorong saat menyerahkan bantuan secara simbolis kepada mama papua, foto : Ana
Wali Kota Sorong Lambert Jitmau mengatakan pemberian bantuan modal usaha harus adil dan tidak boleh pilih kasih. Jangan hanya orang-orang itu saja yang mendapatkan bantuan, tapi juga harus diberikan kepada mereka yang sama sekali belum pernah mendapatkan bantuan terutama pengusaha asli Moi yang merupakan pemilik tanah.
ADVERTISEMENT
"Bantuan banyak, usaha juga harus banyak. Modal yang didapat harus dikelola dengan baik, agar usaha yang ditekuni bisa meningkat. Jadi pengusaha yang baik, supaya kehidupan ada perubahan. Jangan modal usaha dipakai untuk bayar mas kawin. Mama papua harus diberdayakan, jangan hanya kasih bantuan barang saja. Tetapi juga harus didukung dengan modal usaha, OPD terkait harus melihat dan memberdayakan OAP," ungkapnya saat penyerahan bantuan modal usaha bagi pengusaha OAP mikro kecil dan menengah di Kota Sorong Papua Barat, yang berlangsung di Aula SMK Immanuel, Rabu (6/11).
Menurut Wali Kota, pengusaha OAP harus didata dengan baik, supaya tidak ada tumpang tindih dalam pemberian bantuan. Pengusaha orang Moi juga harus diperhatikan dan diberikan bantuan modal usaha, karena mereka yang memiliki tanah ini.
ADVERTISEMENT
Dijelaskannya, di dua tahun kepemimpinan sebagai Wali Kota Sorong pada periode kedua ini, dirinya lebih menekankan pada pemberdayaan masyarakat dan pemberdayaan ekonomi khususnya OAP.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Sorong Yance Jitmau merincikan sebanyak 150 pengusaha asli papua mendapatkan bantuan modal usaha. Dimana per orang mendapatkan bantuan sebesar Rp 5.000.000 yang akan disalurkan melalui rekening tabungan.
Lea Kalasuat mama papua asli Moi yang tidak pernah dapat bantuan dari Pemda, foto : Ana