Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten Media Partner
Pencarian Nihil, Basarnas Sorong: Kemungkinan Korban Masuk Perairan Ternate
5 Juli 2022 18:51 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Kepala Pencarian dan Pertolongan Kelas A Sorong Amiruddin AS mengatakan, sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) Basarnas, maka pihaknya akan terus melakukan pencarian selama 7 hari ke depan terhadap empat warga yang dikabarkan hilang bersama longboat yang mereka gunakan dari Waisai menuju Kampung Dorekar, Pulau Ayau, Kabupaten Raja Ampat.
ADVERTISEMENT
Dikatakannya, berdasarkan perkembangan operasi SAR kecelakaan kapal 1 buah longboat yang mengalami los kontak dalam pelayaran dari Waisai menuju Pulau Ayau, sampai siang ini tim SAR gabungan yang terdiri dari dua tim masih melakukan pencarian dan hasilnya masih nihil.
"Tim 1 dari Pos SAR Raja Ampat yang berjumlah 6 orang dengan menggunakan RIB 01, sudah melakukan penyisiran di bagian timur pulau Waisai sampai di Kepulauan Ayau. Kemudian tim dua dari personel Polair Polres Raja Ampat terdiri dari 5 anggota Polair, 3 BPBD, masyarakat dan keluarga korban, mereka menyisir bagian barat sampai di Pulau Wayag," ungkapnya saat ditemui awak media di ruang kerjanya, Selasa (5/7).
Lebih lanjut disampaikan Amiruddin, pencarian dilakukan sampai di Pulau Wayag karena ada nelayan yang melaporkan telah menemukan jerigen minyak yang diduga digunakan oleh para korban, dalam perjalanan menuju Pulau Ayau.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, penyebab belum ditemukannya para korban sampai saat ini karena adanya keterlambatan informasi yang diterima oleh tim SAR. Di mana kejadian mereka berangkat dari Waisai tanggal 29 Juni jam 10.00 WIT pagi, namun pihaknya baru mendapatkan informasi atau laporan tanggal 3 Juli.
"Setelah dilakukan penggalian dan pendalaman, ternyata para korban memang belum tiba di Pulau Ayau. Sehingga kami langsung menggerakkan seluruh unsur baik Basarnas maupun potensi, untuk tetap melakukan pencarian meskipun ada delay waktu pelaporan sekitar 5 sampai 6 hari," ujarnya.
Lanjut Kepala Basarnas Sorong, jika dilihat dari pergerakan arus kemungkinan mengarah sudah masuk perairan ternate. "Sehingga kami sudah melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Basarnas Ternate, untuk ikut membantu melakukan pemantauan ataupun pengawasan terkait kemungkinan korbannya sudah memasuki perairan ternate," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Pihaknya juga, sambung Amiruddin, sudah memapelkan maklumat pelayaran ke Navigasi untuk memapelkan kepada kapal-kapal yang melintas di perairan ternate dan sudah dilaksanakan.
Ditambahkannya, untuk cuaca saat ini sangat berdampak pada proses pencarian para korban. Di mana melihat anomali cuaca di Papua Barat umumnya, bagian utara tepatnya di bagian Samudra Pasifik ada peningkatan awan cumulonimbus yang mengakibatkan tingkat curah hujan yang sangat tinggi.
Cuaca tersebut, tambahnya, jelas mempengaruhi visibilitas. Karena dengan cuaca yang kurang bagus, jarak pandang secara otomatis akan terganggu. Apalagi siklon ataupun cuaca yang terjadi di perairan Samudra Pasifik kalau hujan deras diikuti dengan gelombang yang tinggi. Di mana rata-rata tinggi gelombang di lokasi pencarian sampai mencapai 2 meter.
ADVERTISEMENT
"Sampai sore ini, pencarian masih nihil dan para korban belum ditemukan," pungkasnya.