Perkelahian Antara Anggota TNI dan Polisi di Fakfak Berawal dari Asmara

Konten Media Partner
29 Juli 2022 6:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bersama danrem I82/Jo Kolonel Inf Hartono S.IP didampingi Dandim 1803/Fakfak Letkol Inf, Tri Hantdoko Wicaksono (Kanan) dan Kapolres Fakfak AKBP Hendriana Di Makorem beserta seluruh anggota TNI dan Polri
zoom-in-whitePerbesar
Bersama danrem I82/Jo Kolonel Inf Hartono S.IP didampingi Dandim 1803/Fakfak Letkol Inf, Tri Hantdoko Wicaksono (Kanan) dan Kapolres Fakfak AKBP Hendriana Di Makorem beserta seluruh anggota TNI dan Polri
ADVERTISEMENT
Beredar di media sosial Instagram perkelahian antara oknum anggota TNI dan Polri di Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Dalam rekaman yang viral itu perkelahian terjadi di Jalan Yosudarso, Kelurahan Wagom, Distrik Pariwari Kabupaten Fakfak.
ADVERTISEMENT
Kedua anggota tersebut berkelahi lantaran anggota polisi cemburu saat melihat anggota TNI bersama wanita idamannya.
Hal itu ungkapkan Kapendam XVIII Kasuari, Letkol Inf Batara Alex Bulo. Ia mengatakan, kejadian perkelahian antara oknum anggota Polri dan TNI karena kesalahpahaman.
"Kasus kita sudah selesaikan dengan cara damai dan kedua anggota yang bertikai itu telah bersepakat untuk berdamai dan diselesaikan secara kekeluargaan,"kata Alex kepada wartawan di Makodam Kasuari.
Kapendam XVIII Kasuari, Letkol Inf Batara Alex Bulo
Dia mengatakan, kasus tersebut berawal dari Serda Gilbert datang ke barak bujang untuk meminjam motor di salah satu anggota Polwan Bripda E, setelah usa menggunakan motor tersebut Serda Gilbert mengembalikan motor polwan yang dipinjam.
"Ketika itu anggota Polwan Bripda E memutuskan untuk mengantar Serda Gilbert kembali ke Makorem. Dalam perjalanan pulang, Bripda Billy menghampiri. Tanpa basa-basi melakukan pemukulan terhadap serda Gilbert dibagian belakang kepala. Situlah terjadi perkelahian tak terhindarkan,"katanya.
ADVERTISEMENT
Bripda Billy tidak mengetahui bahwa Gilbert anggota TNI. Sampai Bripda Billy mengeluarkan ancaman namun hal itu tidak gubris oleh serda Gilbert. Kemudian Gilbert menelepon temannya bilang kalau dirinya dipukul. Tidak lama kemudian sekitar belasan orang bergerak menggunakan kendaraan dinas untuk membuat laporan polisi.
"Tidak jadi karena Serda Gilbert tidak ada, sehingga mereka berniat mencari Serda Gilbert di Makorem, namun di perjalanan mereka bertemu dengan tiga orang anggota polres sehingga ketiga anggota polisi itu dibawa ke Makorem,"katanya.
Setelah Serda Gilbert dan Bripda Billy dipertemukan di Makorem kemudian permasalahan ini diselesaikan secara kekeluargaan. Kedua belah pihak bersepakat berdamai untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan bersama.
"Permasalahan ini tidak ada dendam antar keduanya. Jadi tidak masalah, sudah atur damai ini hanya salah paham. Hari ini kasus sudah selesai secara kekeluargaan,"ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Ia mengungkapkan, TNI dan Polri merupakan instansi negara yang memiliki kepercayaan tinggi dari masyarakat. Sebagai aparat harus menjadi contoh dan teladan baik bagi masyarakat.
"Aparat TNI dan Polri sebagai pengayom, pelindung masyarakat dan memberikan rasa aman, damai dan mengayomi masyarakat di wilayah tempat di mana bertugas. TNI dan Polri harus kompak. Kita adalah keluarga bagaimana kita hadir menjaga persatuan dan keutuhan negara kesatuan republik Indonesia "imbuhnya. (**)