Konten Media Partner

Pertemuan 4 Kabupaten di Kaimana Bahas Ibu Kota Provinsi Papua Barat Tengah

11 Februari 2023 17:49 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tiga Bupati didampingi Wakil Bupati Fakfak, Yohana Dina Himdom saat memberikan pemaparan soal Ibukota Provinsi Papua Barat Tengah.
zoom-in-whitePerbesar
Tiga Bupati didampingi Wakil Bupati Fakfak, Yohana Dina Himdom saat memberikan pemaparan soal Ibukota Provinsi Papua Barat Tengah.
ADVERTISEMENT
Bupati 3 kabupaten di Provinsi Papua Barat, yakni Bupati Kaimana, Freddy Thie, Bupati Teluk Wondama, Ir. Hendrik Mambor, Bupati Teluk Bintuni, Petrus Kasihiw dan Wakil Bupati Fakfak, Yohana Dina Hindom, kembali melaksanakan pertemuan ke III di Kabupaten Kaimana yang bertempat di Gedung Pertemuan Krooy Kaimana, Sabtu (11/2), untuk pembahasan lanjutan percepatan pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Provinsi Papua Barat Tengah, yakni penetapan Ibukota Provinsi Papua Barat Tengah.
ADVERTISEMENT
Selain pimpinan daerah, hadir pula para pejabat dari masing-masing kabupaten, para tokoh adat dan tokoh masyarakat di wilayah tersebut.
Bupati Kaimana, Freddy Thie dalam sambutan selamat datangnya menyampaikan apresiasinya atas kehadiran para pimpinan daerah serta jajarannya di Kabupaten Kaimana. Dia sangat berharap, agar pertemuan ini dapat menghasilkan pokok-pokok pikiran yang baik dalam rangka mempercepat pembentukan DOB Provinsi Papua Barat Tengah.
Suasana pertemuan Pembahasan Lanjutan Percepatan Pembentukan DOB Provinsi Papua Barat Tengah di Kaimana
"Kita berharap pertemuan pertama yang dipelopori oleh Pemda Teluk Bintuni, di Manokwari dan pertemuan kedua di Kabupaten Wondama, dan hari ini pertemuan ketiga di Kaimana, dan akan dilanjutkan dengan pertemuan terakhir di Kabupaten Fakfak. Harapan kami dengan pertemuan ini bisa kita tindak lanjuti apa yang sudah disepakati pada pertemuan sebelumnya," tegas Bupati.
ADVERTISEMENT
Bupati juga berharap semangat juang untuk lahirnya Provinsi Papua Barat Tengah, di wilayah adat Bomberay Raya bisa terwujud secepatnya.
Sementara itu, dalam presentasenya, Tim Kaji Pemekaran DOB Papua Barat Tengah, Dr.Basir Rohrohmana, SH M. Hum menjelaskan berbagai tolak ukur berkaitan dengan kajian akademik, di antaranya yakni berkaitan dengan pembobotan persyaratan pembentukan sebuah daerah otonomi baru, termasuk kajian penentuan Ibukota Provinsi Papua Barat Tengah.
Dalam pertemuan tersebut usul dan saran pun mulai disampaikan oleh masing-masing kabupaten tentang letak Ibu Kota Provinsi Papua Barat Tengah. Melalui masyarakat adat dari dua kabupaten, yakni Kabupaten Teluk Wondama dan Kabupaten. Melalui salah seorang perwakilan masyarakat adat Kabupaten Teluk Wondama, Adrian Worengga, menegaskan, letak titik Ibukota Provinsi Papua Tengah, harus identik dengan namanya, untuk itu harus berada di tengah-tengah, yang meliputi 4 wilayah Kabupaten, yakni Kabupaten Fakfak, Kaimana, Teluk Bintuni dan Kabupaten Teluk Wondama.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, titik yang paling tepat adalah titik yang terletak di Distrik Kuri Kabupaten Bintuni, Distrik Wamesa dari Kabupaten Teluk Wondama, dan Distrik Teluk Arguni Atas Kabupaten Kaimana.
Sementara itu, menanggapi usulan masyarakat adat, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Fakfak, Ali Baham Temongmere, menyebutkan, titik Ibukota Provinsi Papua Barat harus memperhatikan banyak kajian dan letak yang paling strategis yakni di wilayah Bomberay.
Dia menambahkan, karena pembentukan DOB baru ini awalnya adalah Provinsi Bomberay Raya, namun karena sudah ada kesepakatan dengan satu nama di Tanah Papua yakni Provinsi Papua Barat Tengah, maka identitas Suku Besar Bomberay, harus tetap dipertahankan. Dengan demikian, Bomberay adalah nama yang pas untuk Ibukota Provinsi Papua Barat Tengah.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Bupati Wondama, Andarias Kayukatui dalam pernyataannya menyebutkan, pemilihan titik lokasi Ibukota Distrik harus memperhatikan semua hal, termasuk proporsi untuk memberdayakan masyarakat asli Papua.
Dia juga mengingatkan, agar pemekaran ini harus tetap mengedepankan rasa keadilan dan kejayaan bagi masyarakat di Negeri ini. Untuk itu, dia mengusulkan, agar titiknya jangan terlalu jauh dari Wondama, karena selama ini, masyarakat sangat mudah mengakses ke Manokwari, sebagai Ibukota Provinsi Papua Barat.
Hingga berita ini diturunkan, pembahasan penetapan Ibu kota Provinsi Papua Barat Tengah masih berlangsung.