Polres Sorong Selatan Akui Sedang Melakukan Penyelidikan Dana Hibah APBD 2017

Konten Media Partner
4 Juni 2021 9:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kasat Reskrim Iptu Iptu Ade Setiawan S.TK
zoom-in-whitePerbesar
Kasat Reskrim Iptu Iptu Ade Setiawan S.TK
ADVERTISEMENT
Kapolres Sorong Selatan, AKBP Sahat M.H Siregar melalui Kasat Reskrim, Iptu Iptu Ade Setiawan S.TK membenarkan pihaknya kini tengah melakukan penyelidikan dugaan korupsi dana hiba APBD tahun 2017.
ADVERTISEMENT
" Polres Sorong Selatan sedang melakukan penyelidikan kasus dana hiba APBD tahun 2017 dengan nilai Rp 5 miliar lebih. Kasus ini pihak Polres Sorong Selatan telah memeriksa kurang lebih 10 saksi termasuk saksi alih untuk melakukan klarifikasi," jelas Kasat Reskrim Sorong Selatan, Iptu Iptu Ade Setiawan, di ruang kerjanya Jumad (4/6).
Ia mengungkapkan, informasi nilai nominal yang tengah beredar belas juta itu tidak benar. Hal yang sama juga terkait dengan kerugian negara. Pasalnya pihaknya hingga kini belum menerima data kerugian negara dari saksi alih.
"Kita belum bisa mengungkapkan kerugian negara yang timbul dari kerugian dana hiba APBD tahun 2017, karena saksi alih masih melakukan perhitungan dan jumlah kerugian negara yang timbul," tegasnya.
Kasat Reskrim Sorong Selatan Iptu Iptu Ade Setiawan S.TK saat memberikan keterangan kepada wartawan
Katanya lagi, kerugian negara yang mencapai Rp 2 miliar yang tengah beredar luas di tengah masyarakat, itu merupakan asumsi masyarakat atau publik itu sendiri. Karena hingga kini belum ada laporan resmi dari saksi alih.
ADVERTISEMENT
"Kami tidak mengatakan bahwa kerugian negara mencapai Rp 2 miliar lebih. Itu merupakan asumsi publik. Kami juga binggung dengan statement yang mengatakan kerugian negara Rp 2 miliar lebih. Masalah seperti ini ada alih yang berwenang menyatakan kerugian negara tersebut, bukan dari pihak kepolisian," ungkapnya.
Katanya lagi, dana hibah tersebut merupakan dana hibah dari APBD tahun 2017, dengan jumlah sekitar Rp 5 miliar lebih. Namun kini kami sedang melakukan proses penyelidikan, sejauh mana penggunaan anggaran tersebut.
"Dari pihak kami juga harus informasi apakah pekerjaan tersebut sudah selesai sampai seratus persen atau belum. Kemudian dengan dana yang sudah cairkan. Beberapa saksi dan juga beberapa dokumen sudah diamankan," ungkapnya.