news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

QR Code Capai 100 Persen Bantu Kendalikan Distribusi Bio Solar di Kota Sorong

Konten Media Partner
4 Maret 2023 14:40 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aparat keamanan melakukan pengawasan pendistribusian BBM subsidi di SPBU, foto: Yanti/BalleoNEWS
zoom-in-whitePerbesar
Aparat keamanan melakukan pengawasan pendistribusian BBM subsidi di SPBU, foto: Yanti/BalleoNEWS
ADVERTISEMENT
PT Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku terus berupaya mempercepat penggunaan QR Code Solar Subsidi di SPBU yang ada di wilayah Papua dan Maluku.
ADVERTISEMENT
Penerapan penggunaan QR Code Solar Subsidi di SPBU wajib dilakukan, sebagai upaya untuk mengendalikan pendistribusian BBM bersubsidi Bio Solar agar tepat sasaran.
Untuk Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, 100 persen kendaraan sudah mendaftar dan menggunakan QR Code Solar Subsidi saat mengisi BBM di SPBU.
Meskipun demikian, namun tidak bisa dipungkiri bahwa penggunaan QR Code Solar Subsidi ternyata masih belum bisa mengurai antrean panjang kendaraan yang hendak mengisi BBM solar subsidi di SPBU.
Sales Branch Manager Rayon I Papua Barat Made Mega saat melakukan pengawasan langsung terkait penerapan penggunaan QR Code Solar Subsidi, di SPBU Hanseng yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Kota Sorong, Jumat (3/3), foto: Yanti/BalleoNEWS
Hal ini sebagaimana diungkapkan Sales Branch Manager Rayon I Papua Barat Made Mega saat melakukan pengawasan langsung terkait penerapan penggunaan QR Code Solar Subsidi, di SPBU Hanseng yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Kota Sorong, Jumat (3/3).
ADVERTISEMENT
Dikatakan Made, berdasarkan data yang tercatat di sistem, transaksi per hari sekitar 600 sampai 700 mobil di Kota Sorong menggunakan QR Code atau barcode saat membeli solar subsidi di SPBU.
"Transaksi per hari sekitar 600 sampai 700 mobil di Kota Sorong menggunakan QR Code atau barcode, saat membeli solar subsidi di SPBU. Ini artinya penggunaan QR Code Solar Subsidi di Kota Sorong sudah capai 100 persen," ungkapnya.
Petugas SPBU melakukan pencocokan plat nopol dengan STNK, foto: Yanti/BalleoNEWS
Penggunaan QR Code Solar Subsidi, kata Made, mempermudah proses pendataan jumlah mobil yang melakukan pengisian di SPBU dan mengetahui jumlah BBM yang disalurkan per harinya.
Oleh sebab itu, made mengimbau bagi kendaraan yang belum mendaftar QR Code Solar Subsidi untuk segera mendaftarkan kendaraannya. Jika kendaraan tidak memiliki QR Code Solar Subsidi, maka tidak akan dilayani ketika hendak melakukan pengisian BBM subsidi di SPBU. Hal ini karena semua SPBU di Kota Sorong melayani kendaraan yang memiliki QR Code.
ADVERTISEMENT
"Tujuan penggunaan QR Code Solar Subsidi, karena ini merupakan program subsidi tepat. Di mana program ini bertujuan untuk menyalurkan BBM subsidi tepat sasaran, kepada pengguna yang berhak. Jadi memang pengguna yang berhak yang boleh memperoleh QR Code Solar Subsidi itu sendiri," tegas Made.
Sales Branch Manager Rayon I Papua Barat Made Mega, foto: Yanti/BalleoNEWS
Diakui Made, meskipun penggunaan QR Code Solar Subsidi di Kota Sorong sudah mencapai 100 persen, namun hal tersebut masih belum bisa mengurai antrean panjang kendaraan yang hendak melakukan pengisian BBM di SPBU.
"Kalau antrean itu biasa terjadi di pagi hari, karena memang aktivitas pengisiannya pagi hari untuk melakukan kegiatan di siang hari. Tapi antrean akan terurai mulai pukul 09.00 sampai pukul 12.00 siang. Kita ada tiga SPBU di Kota Sorong yang menjual BBM subsidi, jadi memang kalau pagi aktivitas antrean kendaraan agak panjang," bebernya.
ADVERTISEMENT
Lanjut Made, sejak penggunaan QR Code Solar Subsidi mulai efektif diberlakukan di Kota Sorong tanggal 21 Februari 2023 lalu sampai sekarang, pihaknya memastikan ketersediaan stok Bio Solar akan cukup.
"Dengan adanya penggunaan QR Code Solar Subsidi, saya rasa kuota akan cukup untuk Kota Sorong. Kalaupun tidak cukup, maka kita akan koordinasi dengan Pemda agar mengusulkan penambahan kuota kepada BPH Migas," tandasnya.
Proses scan QR Code di SPBU Hanseng, foto: Yanti/BalleoNEWS
Selanjutnya diakui Made, diawal penerapan QR Code Solar Subsidi, memang ada SPBU yang tidak meminta QR Code saat melakukan pengisian BBM. Akan tetapi setelah pihaknya memberikan teguran, akhirnya semua SPBU sudah menggunakan QR Code.
Kemudian Pengawas SPBU Hanseng Samuel mengakui, operator yang bertugas di SPBU Hanseng sudah meminta QR Code ketika melakukan pengisian BBM.
ADVERTISEMENT
"Jika kedapatan ada operator SPBU yang tidak meminta barcode ketika melakukan pengisian, maka kami akan berikan sanksi. Sanksi yang diberikan bisa berupa pemindahan atau bahkan kita rumahkan. Ini kita lakukan karena kami SPBU juga akan dapat sanksi dari Pertamina kalau tidak menjalankan aturan," tegasnya.
Sementara itu, beberapa sopir truk yang sedang melakukan pengisian di SPBU Hanseng mengaku merasa sangat terbantu dengan adanya penerapan QR Code Solar Subsidi di SPBU.
"Sebelum diterapkannya barcode, itu biasanya saya antre selama 4 jam untuk isi solar. Tapi sekarang sejak diberlakukan barcode di SPBU, saya antre paling lama itu sekitar 1 sampai 2 jam saja. Lebih memudahkan dan terbantu sekali dengan adanya barcode. Isi solar lebih cepat dari sebelumnya," pungkasnya.
ADVERTISEMENT