Konten Media Partner

Sepi Pembeli, Mama Papua di Pasar Wosi, Manokwari Buang Hasil Kebun yang Dijual

14 April 2020 17:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pedagang Mama Papua sedang berjualan, foto : Edy Musahidin
zoom-in-whitePerbesar
Para pedagang Mama Papua sedang berjualan, foto : Edy Musahidin
ADVERTISEMENT
Pemberlakuan social distancing dan physical distancing sebagai salah satu cara untuk memutus mata rantai penyebaran Virus Corona berdampak nyata pada di Pasar Wosi, Manokwari. Kondisi pembeli yang sepi mengakibatkan sebagian besar barang-barang yang dijual di pasar terpaksa dibuang. Terutama hasil kebun seperti sayur-sayuran yang tidak laku dibeli harus dibuang oleh para pedagang.
ADVERTISEMENT
"Biasanya jualannya seperti sayur labu siam, kentang, daun bawang, habis dibeli. Kalau jualan tidak laku, kita buang, apalagi pembeli sepi lantaran COVID-19. Karena kalau disimpan berhari-hari membusuk, pasti orang tidak mau beli," kata salah satu pedagang, Aminah Wonggor, saat ditemui awak media ini di Pasar Wosi, Selasa (14/4).
Pedagang hasil kebun di Pasar Wosi Aminah Wonggor, foto : Edi Musahidin
Ia juga mengatakan, dengan kondisi itu, kerugian yang dialaminya juga cukup besar, mengingat biaya transportasi yang dikeluarkan untuk menjual sayur di Pasar Wosi sangat mahal.
Para komunitas saat melihat dan membeli sayur foto Istimewa
"Yang pasti kita rugi, apalagi ongkos biaya transportasi dari Pengunungan Arfak ke Manokwari biaya mahal. Biaya transportasi mahal, capai Rp. 200 hingga Rp. 300 ribu. Apalagi kita carter mobil itu biaya Rp. 1 juta," ujarnya.
Sepi pembeli, hasil kebun dagangan mama papua tidak laku dijual, foto : Edi Musahidin
Hal senada diceritakan Endi Inden yang juga merupakan pedagang hasil kebun di Pasar Wosi. Menurut Endi, sebelum adanya Corona, pembeli di Pasar Wosi, Manokwari sangat banyak. Namun dengan diterapkannya physical distancing untuk mencegah penyebaran Virus Corona, jumlah pembeli di pasar turun drastis.
Komunitas Jual sayur segar online Kabupaten Teluk Bintuni membeli hasil kebun milik mama Papua, foto : Istimewa
"Ya mau gimana lagi, kalau kita tidak berdagang, terus mau kasih makan keluarga pakai apa? Terpaksa kita jualan, bisa penuhi kebutuhan sehari-hari. Kalau sudah lebih dari dua hari hasil kebun yang kita jual tidak laku, ya terpaksa harus dibuang. Karena sudah tidak bisa dijual lagi," ungkapnya.
Mama papua jualan hasil kebun, foto : Edi Musahidin
Untuk itu, ia berharap Pemerintah Daerah setempat dapat memperhatikan situasi tersebut, dengan memberikan bantuan kepada para pedagang di Pasar Wosi.
ADVERTISEMENT
"Semoga ada bantuan dari pemerintah daerah kepada kami, pedagang kecil di Pasar Wosi," harapnya.