Konten Media Partner

Tak Terima Ditegur, Oknum TNI di Sorong Todongkan Senjata ke Satgas COVID-19

1 September 2020 16:22 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tampak senpi milik Pratu E langsung diambil dan diamankan, serta pelurunya langsung dikeluarkan, foto : Yanti
zoom-in-whitePerbesar
Tampak senpi milik Pratu E langsung diambil dan diamankan, serta pelurunya langsung dikeluarkan, foto : Yanti
ADVERTISEMENT
Seorang oknum anggota TNI-AD yang sehari-hari bertugas di Kota Sorong, Papua Barat, melakukan tindakan arogan dengan mengeluarkan senjata api (senpi) laras pendek, di depan umum tepatnya di posko Gugus Tugas COVID-19 Kota Sorong yang berada didalam areal Kantor Wali Kota Sorong, Selasa (1/9).
ADVERTISEMENT
Oknum anggota TNI-AD dengan inisial Pratu E, tampak mengeluarkan senpi dari celana panjang hitam yang digunakannya dan menunjukkan senpi tersebut kepada salah satu petugas Gustus COVID-19 yang bernama Muhammad Ilham, dengan durasi sekitar 5 menit. Akibat hal tersebut, seketika posko COVID-19 Kota Sorong langsung ribut dan heboh.
Tidak hanya para petugas Gustus yang tidak terima dengan sikap arogan Pratu E, sebagian ASN di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Sorong yang masih berada di lingkungan Kantorpun terlihat emosi, lantaran tidak terima temannya diancam dengan menggunakan senpi oleh oknum anggota TNI-AD tersebut.
Tampak senpi milik Pratu E, foto : Yanti
Anggota Satgas COVID-19 Kota Sorong Muhammad Ilham menceritakan, awal kejadian bermula dari dirinya menegur Pratu E yang datang mengurus surat izin di posko COVID-19, namun dengan menggunakan celana pendek.
ADVERTISEMENT
"Awalnya saya tegur dia, karena datang urus surat izin ke posko pake celana pendek. Saya suruh dia pulang ganti celana panjang, karena tidak enak kalau dilihat sama pejabat. Nanti kita di gugus tugas yang ditegur," cerita Ilham.
Namun setelah ditegur dan disuruh pulang, sambung Ilham, ternyata Pratu E tidak langsung pulang mengganti celananya dan justru meremehkan teguran tersebut.
"Setelah ditegur, ternyata dia tidak langsung pulang ganti celana. Saya kemudian tegur dia untuk kedua kali, nah disitu mungkin dia tersinggung," ujarnya.
3 orang anggota Pomad menjemput Pratu E, di posko COVID-19 Kota Sorong, foto : Yanti
Lanjut Ilham, sampai pukul 16.00 WIT, Pratu E ternyata masih menunggu di posko dan hendak berbicara dengan dirinya. "Saya sempat duduk berbicara dengan dia. Pas sedang duduk berbicara, tiba-tiba dia keluarkan pistol dari dalam celana. Saya tanya maksudnya apa ini pak, terus dia bilang tidak apa-apa. Dia kemudian bilang kenapa bapak tegur saya begitu, saya jawabnya kan tidak enak kalau dilihat sama pejabat. Setelah itu dia bilang kalau saya pakai celana pendek kenapa, sambil hendak mau membuka dan menurunkan celana panjangnya. Apa yang dilakukan orang itu, juga disaksikan oleh seluruh teman saya," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Karena tidak terima dengan perlakuan oknum anggota TNI-AD tersebut kepada salah satu petugas Gustus COVID-19, para petugas Gustus langsung menghubungi dan menelepon pihak Polisi militer angkatan darat (Pomad), untuk menjemput oknum anggota TNI-AD tersebut.
Pantauan Balleo News, tidak berselang beberapa lama, oknum anggota TNI-AD inisial Pratu E ini langsung dijemput oleh anggota polisi militer angkatan darat sebanyak 3 orang. Selain Pratu E, ada satu orang rekannya yang juga ikut dibawa dengan menggunakan mobil Pomad.
Namun sebelum digiring ke markas Pomad, petugas langsung mengambil dan mengamankan senpi laras pendek milik Pratu E dan mengeluarkan peluru dari dalam senpi tersebut.
Petugas Gustus COVID-19 Kota Sorong Muhammad Ilham, yang menjadi korban penodongan senjata, foto : Yanti