Tradisi Penghormatan Arwah Nenek Moyang Masih Eksis di Suku Ireres

Konten Media Partner
29 Maret 2021 16:25 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tampak masyarakat Suku Ireres tengah mempersiapkan lahan baru untuk pesta adat penghormatan kepada arwah nenek moyang
zoom-in-whitePerbesar
Tampak masyarakat Suku Ireres tengah mempersiapkan lahan baru untuk pesta adat penghormatan kepada arwah nenek moyang
ADVERTISEMENT
Suku Ireres merupakan salah satu suku di wilayah Kabupaten Tambrauw, Papua Barat, yang kini masuk dalam administrasi pemerintahan dengan sebutan Distrik Ireres.
ADVERTISEMENT
Sistem kepercayaan bagi kelompok etnik Suku Ireres hampir tidak dapat dipisahkan dengan nilai‑nilai budaya dan kehidupan sosial ekonomi mereka sehari‑hari.
Ini berlaku pula antara nilai‑nilai budaya itu dengan etnisitas (ethnicity) dalam masyarakat Suku Ireres.
Ini berarti bahwa kepribadian, tingkah laku, sikap, perbuatan, dan kegiatan sosial ekonomi Suku Ireres sehari‑hari, dibimbing, didukung oleh dan dihubungkan tidak saja dengan sistem kepercayaan atau ajaran agama dan adat istiadat atau hukum adat, tetapi juga dengan nilai‑nilai budaya dan etnisitas. Dengan demikian, respons mereka terhadap stimulus atau tekanan dari luar sering didasarkan pada kompleksitas unsur-unsur di atas.
Anak adat Suku Ireres, Yoseph Airai, sekaligus anggota DPRD Tambrauw ini menjelaskan Suku Ireres memiliki sebuah tradisi yang masih eksis hingga kini.
Masyarakat Suku Ireres membuka pemukiman baru yang nantinya ditandai dengan pesta adat perhormatan kepada arwah leluhur
Di dalam tradisi Suku Ireres, penghormatan terhadap leluhur ini dikenal dengan istilah "mosom monggor Yog nef isosk ma iw aca acic fow". Artinya, acara adat persembahan bagi moyang moyang serta para arwah pendahulu yang telah meninggal.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, acara adat atau pesta adat ini memang merupakan sebuah warisan yang masih tetapi menjadi prioritas ketika membuka sesuatu yang baru. Misalnya membuka pemukiman baru atau lahan baru tentu dilalui dengan sebuah acara adat penghormatan kepada arwah nenek moyang. Hal ini bertujuan tidak lain adalah memohon dan minta persetujuan arwah nenek moyang yang telah meninggal agar menjaga dan melindungi sukunya dari bencana yang nantinya terjadi.
"Ini biasanya dilakukan bersama di wilayah baru dengan tujuan agar arwah nenek moyang menyetujui kemudian memberikan perlindungan," jelasnya.
Disebutkan, prosesi penghormatan leluhur yang merupakan arwah pendahulu, dilakukan di wilayah baru, kemudian disembelih seekor babi hutan oleh kepala adat dan dihadiri oleh suruh anggota sukunya. Kemudian dilanjutkan dengan makan bersama.
ADVERTISEMENT
Ini menunjukkan bahwa relasi manusia dengan leluhur dipandang sebagai perantara atas nama mereka yang masih hidup di dunia, seringkali sebagai pembawa pesan kepada manusia. Sebagai roh yang dulunya adalah manusia, mereka dipandang lebih mampu untuk mengerti kebutuhan manusia.
Diakui eksistensi tradisi ini masih terpelihara hingga saat ini. Walaupun substansi warisan tersebut sedikit terkikis zaman, tetapi secara holistik, upacara adat penghormatan arwah leluhur yang telah meninggal masih dijalankan sampai detik ini.
Karena itu dia berharap kepada generasi penerus agar sekiranya terus menjaga dan merawat tradisi luhur ini sehingga relasional antara manusia dengan arwah leluhur bisa terpelihara dari zaman ke zaman.
Reporter: Vini