Konten Media Partner

Tuntut Akreditasi, Mahasiswa Akutansi STIE Mah-Eisa Manokwari Demo

27 Mei 2019 19:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Sejumlah Mahasiswa Program Studi (Prodi) Akuntansi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Mah-Eisa Manokwari menggelar aksi demonstrasi di Kampusnya, di Jalan Lembah Hijau, Kelurahan Wosi, Distrik Manokwari, Barat, Papua Barat, Senin (27/5) sore. Aksi tersebut dilakukan untuk menagih janji dan komitmen pihak kampus terkait dengan akreditasi prodi akuntansi. Foto : Mohamad Adlu Raharusun/balleo-kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah Mahasiswa Program Studi (Prodi) Akuntansi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Mah-Eisa Manokwari menggelar aksi demonstrasi di Kampusnya, di Jalan Lembah Hijau, Kelurahan Wosi, Distrik Manokwari, Barat, Papua Barat, Senin (27/5) sore. Aksi tersebut dilakukan untuk menagih janji dan komitmen pihak kampus terkait dengan akreditasi prodi akuntansi. Foto : Mohamad Adlu Raharusun/balleo-kumparan
Sejumlah Mahasiswa Program Studi (Prodi) Akuntansi, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Mah-Eisa Manokwari menggelar aksi demonstrasi di Kampusnya, di Jalan Lembah Hijau, Kelurahan Wosi, Distrik Manokwari, Barat, Papua Barat, Senin (27/5) sore.
ADVERTISEMENT
Dengan membawah sejumlah spanduk dan pamflet yang bertuliskan janji pihak kampus harus dipenuhi. Massa yang mengatasnamakan Ikatan Mahasiswa Akuntansi ini berorasi di pelataran parkiran kampus. Aksi tersebut dilakukan untuk menagih janji dan komitmen pihak kampus terkait dengan akreditasi prodi akuntansi.
"Prodi akuntansi ini kan akreditasi C, namun sudah kedaluarsa sejak tahun 2017, namun kita hanya diberikan janji oleh pihak kampus," kata kordinator aksi, Afif Nur Shokieb.
Mahasiswa angkatan 2014 ini mengatakan, pernah menyurati pihak Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) ihwal akreditasi, namun pihak kementerian hanya memberikan konfirmasi bahwa surat sudah diterima.
"Kementerian hanya memberikan jawaban surat yang saya kirim telah diterima tetapi tidak ada tindak lanjut yang jelas," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Keterangan foto. Aksi Mahasiswa Akuntansi STIE Mah-Eisa di depan Kampus, menuntut akreditasi program studi. Foto:Mohamad Adlu Raharusun/balleo-kumparan
Permasalahan akreditasi ini pernah dipertanyakan mahasiswa di tahun 2018. Meski demikian, lanjut Afif, jawaban pihak kampus malah menyalahkan mahasiswa yang tidak ikut ujian.
"Baiklah, kami akan memenuhi syarat sebagaimana permintaan pihak kampus dengan mengikuti ujian semester saat itu, namun hingga tahun 2019 tidak ada itikad baik dari kampus untuk memenuhi permintaan kami," ujarnya.
Mahasiswa lain, Dolly mengatakan sebagai mahasiswa, ia telah memenuhi kewajiban sesuai dengan aturan kampus. Untuk itu, masalah akreditasi harus menjadi pertimbangan pihak pengelola kampus.
"Kami sudah memenuhi kewajiban tetapi soal akreditasi ini adalah masa depan bagi kami. Bagaimana kami mau diwisuda kalau akreditasi tidak jelas," ujar Dolly.
Perwakilan Kampus STIE Mah-Eisa Julius saat menemui pendemo, tidak bisa berbuat banyak. Selain membaca pesan singkat wahtsaap dari pimpinan kampus, ia menyampaikan bahwa saat ini akreditasi prodi akuntansi masih dalam proses.
ADVERTISEMENT
"Pesan yang disampaikan oleh pimpinan bahwa akreditasi sedang proses visitasi dan pengajuan dilakukan secara online," kata Julius.
Julius hanya bisa memberikan jawaban terkait dengan proses visitasi program studi akuntansi. Dirinya enggan menjawab dengan pasti soal kapan pengajuan itu dilakukan oleh pihak kampus, dan sampai kapan akreditasi bisa dilakukan.
"Kalau soal waktu kapan saya tidak bisa menjawab, karena saya tidak terlibat di dalam tim. Yang jelas kita secepatnya akan mengurus akreditasi itu," jelas Julius ketika dikonfirmasi.
Julius menambahkan, akreditasi prodi akutansi menjadi problem bagi mahasiswa. Pihak kampus juga diingatkan untuk tidak bersikap anti kritik atas sikap kritis yang disampaikan oleh para mahasiswa ini.
"Saya pastikan aksi saat ini tidak berdampak sampai kepada masa depan mahasiswa, ini hak mereka apalagi di alam demokrasi seperti saat ini," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Pewarta : Mohamad Adlu Raharusun
Editor : Abdul R. F