Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
Wajah Ibukota Kabupaten Maybrat di Kumurkek Masih Tampak Kumuh
18 April 2021 17:28 WIB
ADVERTISEMENT
Wajah Kumurkek ibukota Kabupaten Maybrat, Papua Barat, tampak kumuh ketika dilihat dari sisi belakang. Bagaimana tidak, beberapa ruas jalan yang ada didalam ibukota Kabupaten Maybrat rusak parah dan ditemukan banyak kubangan air. Hal ini tidak jarang membuat banyak pengendara roda dua yang hampir terjatuh, ketika melintas di beberapa ruas jalan yang rusak tersebut. Selain itu, ada juga jembatan yang masih terbuat dari kayu dan sudah nyaris putus.
ADVERTISEMENT
Untuk diketahui, ruas jalan yang rusak dan banyak kubangan air berada di jalan lingkar Ibukota Kabupaten Maybrat dari 7 kampung, yang disebut sebagai Kumurkek Raya. Jalan tersebut juga merupakan akses menuju SMA Negeri Aifat, SD Aifat, Puskesmas Aifat dan juga akses masyarakat keluar ke jalan poros utama.
Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Maybrat Agustinus Tenau mengungkapkan, pihaknya sebagai salah satu wakil rakyat dari wilayah Aifat dan juga sebagai Pimpinan DPRD, sangat menyayangkan melihat kondisi jalan tersebut.
"Akses ini merupakan akses primer atau akses utama yang seharusnya pemerintah memberikan perhatian maksimal, karena menjadi icon suatu kesatuan ibukota Kabupaten Maybrat," ujarnya.
Menurut Agustinus, Pemerintah Daerah jangan hanya fokus pada pembangunan perkantoran, tetapi harus juga ikut menata wajah Ibukota Maybrat. "Bagaimana kita bangun kantor, sementara akses jalan ibukota, drainase dan jembatan tidak ikut dibangun. Ini sangat lucu sekali," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sebagai legislatif, sambungnya, selama ini sudah melakukan pengawasan dan monitoring. Selain itu, pihaknya juga sudah memberikan masukan kepada Pemerintah Daerah, pada saat pembahasan anggaran dengan Badan Anggaran legislatif dan juga Badan Anggaran Eksekutif terkait dengan infrastruktur ibukota, namun tidak direspon.
"Kumurkek ini ibarat kota mati. Apakah kita tidak punya rasa malu, apakah kita tidak punya rasa kemanusiaan untuk masyarakat Ibukota. Kalau memang tidak diperhatikan, lebih bagus pindahkan ibukota ke lain tempat jangan di Kumurkek, karena tidak mau diurus. Pertanyaannya apakah kita tidak mau urus atau tidak ada pendanaan kesana," tuturnya.
Agustinus juga mempertanyakan kepada Pemerintah Daerah, apakah punya keinginan yang serius untuk membangun Kumurkek atau tidak, karena sudah bertahun-tahun tidak mau melakukan penataan ibukota.
ADVERTISEMENT
"Oleh karena itu, kita akan paksakan di perubahan anggaran entah mau di tahun 2021 atau 2022, tetap akan kita paksakan untuk fokus penataan ibukota dulu," tegasnya.
Ia kembali menegaskan kepada Pemerintah Daerah dalam hal ini Bupati Bernard Sagrim dan TAPD, agar serius memberikan perhatian dan prioritaskan penataan wilayah ibukota. "Hal-hal yang lain diluar ibukota berhenti dulu. Karena apabila ketika kita meresmikan kantor Bupati dan gedung lainnya yang begitu mewah, namun wajah ibukotanya ditinggalkan sangat lucu," terangnya.
Ia menambahkan, di wilayah ibukota juga ada 7 kampung di sekitaran jalan lingkar Ibukota yang sering diterjang banjir, akibat drainase yang tidak terurus dengan baik. "Kasian juga kalau masyarakat mereka yang seharusnya menjadi contoh pembangunan untuk daerah lain di Kabupaten Maybrat, malah tertinggal. Ini kan terbalik di Maybrat," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Oleh kerena itu, Agustinus mengharapkan kepada semua pihak terutama Pemerintah Daerah dalam hal ini Bupati dan jajarannya termasuk pimpinan DPRD, untuk memprioritaskan pembangunan di wilayah Ibukota Kumurkek. "Kita akan paksakan perubahan anggaran tahun 2021 untuk fokus pembangunan infrastruktur jalan di wilayah Ibukota," tuntasnya.
Reporter : Jefri