Walkot Sorong: Karantina Wilayah Bukan Kepentingan Politik, Tapi Lindungi Warga

Konten Media Partner
8 April 2020 10:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Sorong Lambert Jitmau, foto : Yanti
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Sorong Lambert Jitmau, foto : Yanti
ADVERTISEMENT
Langkah melakukan karantina wilayah yang dilakukan oleh Wali Kota Sorong Lambert Jitmau, dengan menutup akses Bandara Deo dan Pelabuhan Sorong, bukan karena ada kepentingan politik, melainkan semata-mata untuk melindungi dan menyelamatkan warga Kota Sorong dari ancaman virus COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Saya menutup Bandara Deo dan Pelabuhan Sorong bukan karena ada kepentingan politik, tapi hanya untuk melindungi warga saya dari ancaman virus corona," tegas Wali Kota Sorong Lambert Jitmau saat ditemui Balleo News, di halaman ex gedung RSUD Sorong yang akan dijadikan RS Rujukan COVID-19, Rabu (8/4).
Menurut Lambert, dalam penanganan COVID-19, perlu kehati-hatian dalam mengambil langkah dan keputusan. Hal ini lantaran Virus tersebut ketika menyerang seseorang, tidak bisa menunggu koordinasi.
"Penyakit dan virus ini datang tidak menunggu koordinasi, virus datang hantam siapa saja. Alangkah baiknya Gubernur Papua Barat undang semua kepala daerah dan kami duduk rapat. Beliau yang pimpin rapat dan kami mengajukan argumen masing-masing, sebagai pertimbangan untuk ambil keputusan. Bukan beliau ambil keputusan, terus serahkan kepada kami untuk melaksanakan itu," ungkap Lambert.
Bandara Deo Sorong, foto : Yanti
Lanjut dijelaskan, persoalannya adalah perkembangan masing-masing daerah tidak akan sama. Misalnya di Pegunungan Arfak, Manokwari Selatan, Tambrauw dan Maybrat, perkembangan daerahnya tidak akan sama dengan Kota Sorong. Kota Sorong, sambungnya, merupakan pintu gerbang dan daerah penyanggah khususnya bagi wilayah Sorong Raya. Oleh sebab itu, keputusan menutup Bandara dan Pelabuhan yang diambil, kata Lambert, merupakan keputusan yang sangat tepat.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada pemilukada di Kota Sorong tahun 2020, jadi kepentingan politik apa yang dimaksud. Saya juga tidak akan maju pilkada sebagai wali kota sorong, kan sudah dua periode to, jadi sudah habis. Yang saya pikir hanya warga saya, jangan sampai mereka kena virus corona titik. Mau terjemahkan ke yang lain-lain silahkan, itu kepentingan politik masing-masing. Kalau yang bicara itu barang kali dia yang ada kepentingan politik, bukan saya," tandas Wali Kota Sorong.
Oleh sebab itu, dalam penanganan COVID-19 di Kota Sorong, tambah Lambert, dirinya sangat berhati-hati. Apabila dirinya membuka akses seluas-luasnya, maka peluang untuk mendapatkan Virus Corona akan semakin besar. Sehingga pihaknya akan semakin kewalahan mengurus segala-galanya, seperti mengurus pasien, mayat dan lainnya.
ADVERTISEMENT
"Situasi Kota Sorong saat ini dihadapkan dengan keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM), terutama jumlah dokter dan perawat yang sangat minim. Selain itu, minimnya peralatan medis juga menjadi satu persoalan yang dihadapi saat ini. Ini yang harus kita pertimbangkan dari semua aspek. Makanya langkah yang saya ambil adalah demi mengamankan semua warga Kota Sorong," tutupnya.
Reporter: Yanti
***
*kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!