Konten dari Pengguna

Tahap-Tahap Perkembangan Kognitif: Menurut Teori Jean Piaget

Balqis Meira Salwa
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
17 September 2024 17:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Balqis Meira Salwa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Stages of human growth. Sumber: Freepik.com
Aspek kajian yang masuk dalam psikologi perkembangan diantarannya perkembangan fisik, perkembangan kognitif, perkembangan sosial, perkembangan emosional dan spiritual. Perkembangan kognitif merupakan pertumbuhan berfikir logis dari masa bayi hingga dewasa, menurut Piaget perkembangan yang berlangsung melalui empat tahap, yaitu:
ADVERTISEMENT
1. Tahap Sensori (sensormotor)
Perkembangan kognitif tahap ini terjadi pada usia 0-2 tahun. Tahap ini pemikiran anak mulai melibatkan penglihatan, pendengaran, pergeseran dan persentuhan serta selera. Artinya anak memiliki kemampuan untuk menangkap segala sesuatu melalui inderanya. Bagi Piaget masa ini sangat penting untuk pembinaan perkembangan pemikiran sebagai dasar untuk mengembangkan intelegensinya. Pemikiran anak bersifat praktis dan sesuai dengan apa yang diperbuatnya. Sehingga sangat bermanfaat bagi anak untuk belajar dengan lingkungannya.
2. Tahap Pra-Operasional
Fase perkembangan kemampuan kognitif ini terjadi para rentang usia 2-7 tahun. Pada tahap ini, anak mulai merepresentasikan dunia dengan kata-kata dan gambar-gambar. Kata-kata dan gambar-gambar ini menunjukkan adanya peningkatan pemikiran simbolis dan melampaui hubungan informasi inderawi dan tindakan fisik. Cara berpikir anak pada pertingkat ini bersifat tidak sistematis, tidak konsisten, dan tidak logis. Hal ini ditandai dengan ciri-ciri:
ADVERTISEMENT
a. Transductive reasoning, yaitu cara berpikir yang bukan induktif atau deduktif tetapi tidak logis.
b. Ketidak jelasan hubungan sebab-akibat, yaitu anak mengenal hubungan sebab akibat secara tidak logis.
c. Animisme, yaitu menganggap bahwa semua benda itu hidup seperti dirinya.
d. Artificialism, yaitu kepercayaan bahwa segala sesuatu di lingkungan itu mempunyai jiwa seperti manusia.
e. Perceptually bound, yaitu anak menilai sesuatu berdasarkan apa yang dilihat atau di dengar.
f. Mental experiment yaitu anak mencoba melakukan sesuatu untuk menemukan jawaban dari persoalan yang dihadapinya.
g. Centration, yaitu anak memusatkan perhatiannya kepada sesuatu ciri yang paling menarik dan mengabaikan ciri yang lainnya.
h. Egosentrisme, yaitu anak melihat dunia lingkungannya menurut kehendak dirinya.
3. Tahap Operasi Konkret
ADVERTISEMENT
Tahap operasi konkret terjadi pada rentang usia 7-11 tahun. Operasi konkret membuat anak bisa mengoordinasikan beberapa karakteristik, jadi bukan hanya fokus pada satu kualitas objek. Pada level operasional konkret, anak-anak secara mental bisa melakukan sesuatu yang sebelumnya hanya mereka bisa lakukan secara fisik, dan mereka dapat membalikkan operasi konkret ini. Yang penting dalam kemampuan tahap operasional konkret adalah pengklasifikasian atau membagi sesuatu menjadi sub yang berbeda-beda dan memahami hubungannya.
4. Tahap Operasi Formal
Tahap operasi formal ada pada rentang usia 11 tahun-dewasa. Pada fase ini dikenal juga dengan masa remaja. Remaja berpikir dengan cara lebih abstrak, logis, dan lebih idealis. Tahap operasional formal, usia sebelas sampai lima belas tahun. Pada tahap ini individu sudah mulai memikirkan pengalaman konkret, dan memikirkannya secara lebih abstrak, idealis dan logis. Selain memiliki kemampuan abstraksi, pemikir operasional formal juga memiliki kemampuan untuk melakukan idealisasi dan membayangkan kemungkinan- kemungkinan. Pada tahap ini, anak mulai melakukan pemikiran spekulasi tentang kualitas ideal yang mereka inginkan dalam diri mereka dan diri orang lain. Konsep operasional formal juga menyatakan bahwa anak dapat mengembangkan hipotesis deduktif tentang cara untuk memecahkan problem dan mencapai kesimpulan secara sistematis.
ADVERTISEMENT
.
.
.
Dosen Pembimbing: Ibu Maolidah, M.Psi.
Daftar Pustaka
Syarifin, Ahmad , Percepatan Perkembangan Kognitif Anak: Analisis Terhadap Kemungkinan Dan Persoalannya. Jurnal Al-Bahtsu, Vol. 2, No. 1, Juni 2017.
Ibda, Fatimah, Perkembangan Kognitif: Teori Jean Piaget. Jurnal Intelektualita, Vol. 3, No. 1, Januari-Juni 2015.
Mu’min, Sitti Aisyah , Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget, Jurnal Al-Ta’dib, Vol. 6 No. 1 Januari-Juni, 2013.