Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sosialisasi Moderasi Beragama di SD Negeri 2 Karangwidoro Kabupaten Malang
16 Januari 2023 8:13 WIB
Tulisan dari Balya Ziaulhaq Achmadin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam rangka kuliah kerja mahasiswa untuk program penguatan wawasan moderasi beragama di Sekolah Dasar Negeri 2 Karangwidoro, Dau, Kabupaten Malang, kelompok 6 Sahwahita UIN Maulana Malik Ibrahim melaksanakan sosialisasi penguatan wawasan moderasi beragama yang dalam hal ini di sampaikan oleh Ketua Kelompok 6 Sahwahita (Balya Ziaulhaq Achmadin). Kegiatan ini didasarkan pada program yang digaungkan LP2M UIN Maliki Malang yang bertendensi program prioritas Menteri Agama yakni Penguatan Moderasi Beragama, maksud dari moderasi beragama bukan sebagai upaya memoderasikan pemahaman dan pengalaman kita dalam beragama, yang terdiri dari empat indikator dalam moderasi beragama yakni, toleransi, anti kekerasan, komitmen kebangsaan dan akomodatif terhadap budaya lokal.
Sebelumnya Balya Ziaulhaq Achmadin memimpin acara istighosah bersama di SD Negeri 2 Karangwidoro, kemudian dilanjukan sosialisasi dan mengutarakan pentingnya penanaman nilai-nilai moderasi beragama sejak dini di lingkungan sekolah dasar penting untuk dilaksanakan pengenalan dan penanaman konsep moderasi dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya perlu dibiasakan mulai usia dini, khususnya pada siswa-siswi sekolah dasar, dalam upaya menciptakan generasi yang cerdas, sehat secara intelektual dan moderat dalam menyikapi potensi radikalisme serta tindakan ekstrimisme keagamaan di tengah perbedaan (diversity) dan multikulturalisme di masyarakat, dan mengantisipasi terjadinya kemungkina terburuk, bila ini tidak dilaksanakan anak-anak ini mudah terpengaruh, yang berdampak negatif terhadap persatuan bangsa Indonesia, juga terhadap pertumbuhan karakter mereka sebagai generasi penerus bangsa
ADVERTISEMENT
Balya Ziaulhaq menjelaskan contoh aspek toleransi dengan saling menghormati keberagaman diantara teman yang berbeda warna kulit, budaya dan agama, anti kekerasan dengan menjaga kerukunan dan dapat menyaring berita atau informasi yang berpotensi memecah belah kerukunan, kebangsaan misalnya setiap orang harus bisa menjaga dan mencintai tanah air yang dalam Islam dikenal dengan ukhuwah Islaminya dan Wathaniyah yang seimbang antara keyakinan dengan realisasi “wasathiyah”, akomodatif terhadap budaya disini maksudnya menghargai kebudayan yang ada di masyarakat dan menjunjung tinggi adat istiadat dimana kita berpijak (Balya Ziaulhaq Achmadin).