Konten dari Pengguna

Messi, Tarif Pajak 0% di Miami, dan Dampak Perekonomian

Bambang Irawan
Pegawai Negeri Sipil di Direktorat Jenderal Pajak.
26 Juni 2023 21:37 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bambang Irawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pemain Argentina, Lionel Messi, saat melawan Australia dalam FIFA Matchday di China pada 15 Juni 2023. Foto: Pedro PARDO / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Argentina, Lionel Messi, saat melawan Australia dalam FIFA Matchday di China pada 15 Juni 2023. Foto: Pedro PARDO / AFP
ADVERTISEMENT
Tahukah Anda, jika negara bagian Florida di Amerika Serikat tidak mengenakan pajak penghasilan negara bagian atau state income tax ke penduduknya?
ADVERTISEMENT
Amerika Serikat (AS) sebagai negara pemerintahan federal modern pertama di dunia, memiliki sistem perpajakan yang dibentuk pertama kali di era kepemimpinan Abraham Lincoln, presiden AS yang pertama kali menghapus praktik perbudakan.
Pada tahun 1861, Abraham Lincoln menandatangani peraturan bernama The Revenue Act, yang menyatakan pemerintah federal akan mengenakan pajak bagi penghasilan dengan besaran tarif pajak penghasilan tiga persen untuk penghasilan orang pribadi di atas 800 dolar AS.
Pada saat itu, pajak masih terbatas diperuntukkan bagi pembiayaan Perang Sipil yang sedang berkecamuk di AS. Namun dengan cepat sistem perpajakan di AS semakin berkembang. Begitu pun dengan penerapan pajak di negara-negara bagiannya.
Klub MLS, Inter Miami, yang kini dihuni Lionel Messi. Foto: Instagram/intermiamicf
Saat ini dari total lima puluh negara bagian di AS, ada empat puluh dua negara bagian yang menerapkan state income tax bagi warganya di samping pajak penghasilan pemerintahan pusat atau disebut federal income tax.
ADVERTISEMENT
Delapan negara bagian lainnya tidak menerapkan pajak state income tax, salah satunya yaitu Florida. Florida adalah lokasi di mana kota Miami berada, sekaligus kendang dari klub sepak bola AS, yaitu Inter Miami.
Inter Miami adalah pelabuhan selanjutnya yang dipilih Lionel Messi setelah berkarir di Paris Saint-Germain sejak 2021 dan sebelumnya di Barcelona selama 17 tahun. Messi adalah pesepak bola Argentina peraih penghargaan pemain terbaik dunia Ballon d’Or sebanyak tujuh kali dan sering digadang sebagai pemain sepak bola terbaik sepanjang masa.
Sebagai salah satu pemain terbaik di dunia selama hampir dua dekade, Messi mendapat penghasilan dari gaji yang fantastis. Dia konsisten menjadi salah satu atlet bergaji tertinggi di dunia.
Ilustrasi membayar pajak. Foto: Shutter Stock
Di Spanyol sendiri, tarif pajak penghasilan yang dikenakan terhadap pemain sepak bola berkisar di 43% hingga 52%. Dengan tarif pajak seperti itu, tidak semua pemain merasa nyaman dengan itu. Di tahun 2016, Messi divonis bersalah oleh Pengadilan Spanyol melakukan tindak pidana penghindaran pajak bersama ayahnya.
ADVERTISEMENT
Messi didakwa menggelapkan pajak dengan mengalirkan penghasilan terkait sponsor ke negara-negara dengan tarif pajak rendah di Uruguay dan Belize agar tidak dikenakan tarif pajak yang tinggi di Spanyol.
Karena kasus itu, Messi harus membayar denda 2 juta euro ke pemerintah Spanyol, sekaligus hukuman penjara selama 21 bulan. Namun Messi tidak jadi mendapat kurungan penjara karena mengganti sanksi penjara dengan denda tambahan 252 ribu euro.
Akibat kasus itu, pada tahun 2013 Messi pernah berujar bahwa dia mempertimbangkan untuk meninggalkan Barcelona, namun akhirnya memutuskan untuk tetap bertahan sampai 2021.
Lionel Messi, pemain Paris Saint-Germain (PSG). Foto: REUTERS/Stephane Mahe
Dan akhirnya lewat pernyataan tertulis Messi memutuskan berlabuh di negeri Paman Sam. Apa sebenarnya alasan kepindahan Messi? Jika perhitungannya adalah uang, maka seharusnya Lionel Messi mengambil tawaran dari Arab Saudi yang menjanjikan uang 500 juta dolar AS setahun.
ADVERTISEMENT
Namun berkaca ke kasus pajak yang pernah terjadi kepada Messi di Spanyol, besar kemungkinan dia memilih AS sebagai pelabuhan berikutnya karena faktor tarif pajak penghasilannya.
Meskipun nantinya di Florida tetap dikenakan federal income tax, tidak adanya state income tax akan berpengaruh banyak bagi penghasilan Messi. Selama berkarir di Barcelona dia membayar total pajak hampir sebesar 50% dari total gajinya.
Ilustrasi Pajak Messi di Amerika Serikat. Sumber: Forbes
Sebagai contoh, gaji 165 juta dolar AS yang diterima di tahun 2021 atau tahun terakhir Messi bermain di Barcelona, sebesar 70 juta dolar AS menjadi total pajak penghasilan yang harus dia setorkan ke negara.
Sementara jika Messi bermain di Inter Miami, dengan penghasilan yang sama dia cukup menyetorkan pajaknya sebesar 60 juta dolar AS.
ADVERTISEMENT

State Income Tax Florida

Ilustrasi Bandara Internasional Tampa di Florida. Foto: maytikka/Shutterstock
Perlu menjadi perhatian bahwa negara bagian Florida menerapkan tarif ini bukan tanpa alasan. Peraturan tidak dipungutnya pajak penghasilan ditetapkan pemerintah Florida sejak 1964.
Dengan tidak adanya state income tax, Florida memberi daya tarik luar biasa bagi wisatawan, pebisnis dari daerah lain, orang-orang berpenghasilan tinggi, dan para pencari kerja di Florida yang tentunya berkontribusi lewat jenis pajak lainnya, seperti pajak penjualan atau pajak properti.
Dengan peraturan tersebut, Florida mampu membangun sektor pariwisata, hotel serta restoran yang bagus untuk memutar roda perekonomian. Faktor cuaca hangat dan pantai yang indah juga memberi sumbangsih yang besar untuk kemajuan pariwisata Florida. Dengan sederet modal itu, kebutuhan penerimaan pajak Florida bisa dipenuhi oleh turis dan pendatang yang membayar pajak selain pajak penghasilan.
ADVERTISEMENT
Selain pajak penghasilan, ada pajak atas impor, pajak penjualan dan pajak properti. Pajak penjualan sendiri berkontribusi terhadap 80% total penerimaan pajak di Florida.
Meskipun sudah berada di usia senja karirnya, Messi tetap memberikan daya tarik luar biasa terutama dari sektor ekonomi. Kedatangan Messi setidaknya untuk 2-3 tahun ke depan, akan sangat berdampak positif pada perputaran ekonomi di Florida. Turis dalam negeri dan mancanegara akan berbondong-bondong datang, membeli kaus Messi, menonton Messi bertanding, sekaligus menikmati wisata alam di Miami.
Sektor pariwisata Florida akan maju berkali-kali lipat, dan juga sektor lainnya. Dengan kemajuan ekonomi seperti itu tentunya juga akan berbanding lurus terhadap penerimaan pajak Florida. Pada akhirnya, yang paling diuntungkan adalah masyarakat Florida yang akan menerima manfaat dari pajak yang didistribusikan pemerintah untuk kesejahteraan rakyatnya.
ADVERTISEMENT
Fenomena ini sudah terjadi di Indonesia ketika konser Coldplay dan isu datangnya Messi ke Indonesia beberapa waktu lalu walaupun akhirnya batal. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memprediksikan dampak ekonomi yang akan dihasilkan dari konser Coldplay di Jakarta sebesar 167 triliun rupiah, dihitung dari potensi perputaran ekonomi, pendapatan hotel akomodasi, wisata, dan termasuk penerimaan pajak.
Dengan dampak Coldplay yang sebesar itu, bisa dibayangkan apa yang terjadi dengan Indonesia jika seandainya Messi datang lalu bermain untuk klub Indonesia RANS FC misalkan. Pemenang utamanya bukan Messi, RANS FC, atau bahkan pemerintah Indonesia. Tapi rakyat Indonesia yang akan menerima manfaat sebesar-besarnya dari kemajuan perekonomian dan pemanfaatan pajaknya.