COVID-19: “BEBAN VIRUS” (VIRAL LOAD) DAN SEL CD4

Bambang Kaswanti
Guru besar linguistik di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta. Selengkapnya: http://bit.ly/2veGAfu
Konten dari Pengguna
7 Agustus 2020 13:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Bambang Kaswanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam tujuh bulan Pandemi Covid-19 ini banyak yang bertanya-tanya mengapa ada orang yang terinfeksi tetapi tidak timbul gejala dan ada pasien sehat terjangkit virus kemudian meninggal dunia. Penjelasan ilmiah Dr. Nikolas Wanahita (General and Interventional Cardiologist, Mount Elizabeth Novena Hospital, Singapura) diringkaskan berikut ini.
ADVERTISEMENT
“Beban virus” (viral load), istilah di dunia kedokteran, adalah jumlah kuantitatif partikel virus yang masuk ke sistem tubuh. Jumlahnya inilah yang menentukan ringan atau beratnya infeksi dari Covid-19 dan hanya imunitas tubuh yang bisa melawan dan memberantas virus dari sistem tubuh.
Begitu masuk ke tubuh, virus akan mengambil alih fungsi sel tubuh untuk berkembang biak. Kalau jumlah yang masuk sangat banyak, sistem immunitas akan menjadi kewalahan karena sangat cepatnya virus berkembang.
Makin tinggi beban virus yang masuk ke tubuh, makin berantakan sistem immunitas tubuh dan makin besar kemungkinan tubuh untuk kalah. Lebih celaka lagi, tubuh memproduksi reaksi immunitas berlebihan: immunitas tubuh berbalik menyerang badan, organ-organ sendiri, terjadi shock dan kematian dapat terjadi cepat; istilahnya, tubuh terkena “cytokine storm”.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, jika beban virus yang masuk ke tubuh hanya sedikit, akan lebih tinggi kemungkinan tubuh untuk “menang perang”.
Maka, Dr. Nikolas Wanahita berpesan: jangan mencoba “menginfeksikan diri” dengan virus Covid-19. Jaga kesehatan dan immunitas dengan berdispilin dalam pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak. Hindari kerumunan orang banyak. Pahami bahwa “new normal” adalah juga “good normal”.
Bagaimana dengan tes viral load? Begini penjelasan dari berbagai sumber di google:
Apabila hasil tesnya “tidak terdeteksi”, ini bukan berarti virus di tubuh “menghilang”. Viral load hanya menunjukkan jumlah virus di dalam darah.
Sel CD4, tipe dari lymphocytes, merupakan bagian dari sel darah putih. Kurang lebih 15 sampai 40% dari sel darah putih merupakan lymphocytes. Sel ini melindungi tubuh dari infeksi yang disebabkan oleh virus dan mengkoordinir sel-sel lain dalam sistem kekebalan tubuh.
ADVERTISEMENT
Pada orang yang tidak terinfeksi, sel CD4 biasanya berkisar 600 sampai 1.500 sel per mikroliter (MCL). Kurang dari 350 sel/MCL berarti sistem kekebalan tubuh lemah dan meningkatlah risiko infeksi oportunistik. Kalau jumlah sel CD4 rendah, sistem kekebalan tubuh tidak bisa lagi berfungsi sebagaimana mestinya. CD4 baru naik secara perlahan-lahan kalau jumlah virus dalam darah turun.
Bagaimana cara efektif meningkatkan CD4? Berhenti merokok dan minum alkohol, setiap hari makan buah dan sayuran serta berolah raga (meskipun hanya 30 menit berjalan kaki dengan cepat).
Jadi, agar tubuh kita bisa “menang” dalam menghadapi virus, termasuk Covid-19, selain tetap menjaga agar sistem imun tetap bagus, juga menghindari tempat-tempat berkerumun. Tempat-tempat seperti ini besar peluangnya “beban virus”-nya tinggi. Sadari bahwa – sebagus apa pun sistem imun tubuh – bisa kewalahan dan tak sanggup memenangkan serbuan virus. Sebab, kalau sampai masuk ke dalam tubuh – lewat mata, hidung, mulut – akan begitu cepatnya virus berkembang biak – apalagi kalau sistem imun tubuh rendah (sel CD4 kurang dari 350 sel/MCL; yang bagus 600–1.500 sel/MCL).
ADVERTISEMENT
Bambang Kaswanti Purwo
Unika Atma Jaya