Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Menjaga Tunas 'Asa Demokrasi'
10 November 2021 6:54 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Bambang Widjojanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bunyi palu itu terasa menyentak. Tok… tok… tok. MA, sehari jelang hari pahlawan, 9 November 2021, telah mengetukkan palunya untuk menuntaskan permohonan JR (judicial review) yang secara spekulatif diajukan untuk menguji AD & ART suatu Partai Politik, khususnya, Partai Demokrat.
ADVERTISEMENT
MA menegaskan bahwa mahkamah "tidak berwenang memeriksa dan memutus objek permohonan karena AD & ART tidak memenuhi unsur… perundangan… dalam Pasal 1 angka 2 dan Pasal 8 dari UU PPP…".
Putusan MA semoga menjadi pertanda "Asa Demokrasi" masih terus bertunas di tengah terjangan badai kegusaran atas "kembang-kempisnya" kualitas demokrasi dalam 5 (lima) tahun terakhir ini, di sebagiannya, diyakini, sudah dibajak kekuatan oligarki hingga otentisitas demokrasi terjerembab menjadi sekadar proses transaksional kapital semata.
Putusan MA menegaskan 3 (tiga) hal penting atas permohonan JR yang diajukan, yaitu: kesatu, AD ART Parpol bukan norma hukum yang mengikat umum, tetapi hanya mengikat internal Parpol yang bersangkutan; kedua, Parpol bukanlah lembaga negara, badan atau lembaga yang dibentuk oleh UU atau Pemerintah atas perintah UU; ketiga, tidak ada delegasi dari UU yang memerintahkan Parpol untuk membentuk peraturan perundang-undangan;
ADVERTISEMENT
Pelajaran penting dari Putusan MA ini, hidupkan terus harapan kendati di tengah ancaman pedang kezaliman yang terus-menerus ditebaskan. Pada akhirnya hukum semesta telah memastikan, tunas kebaikan akan terus bertumbuh dan dihidupkan oleh pikiran positif & konstruktif yang akan menjaga “asa Demokrasi”.
Dr. Bambang Widjojanto, 10 November 2010
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:36 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini