Konten dari Pengguna

Yang Rumpang dan Yang Rampung dari Tiga Kitab Karya Soe Tjen Marching

BandungKiwari
Bandung hari ini. Literacy. Community - Partner Kumparan 1001 Media e-mail: [email protected]
10 Mei 2023 7:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari BandungKiwari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
DIskusi buku baru karya Soe Tjen Marching Jalan Garut, Bandung, Jumat (7 April 2023). (Foto: Rana AF)
zoom-in-whitePerbesar
DIskusi buku baru karya Soe Tjen Marching Jalan Garut, Bandung, Jumat (7 April 2023). (Foto: Rana AF)
ADVERTISEMENT
Penulis Soe Tjen Marching meluncurkan karya barunya berupa kumpulan puisi Tiga Kitab yang diterbitkan Teroka Press, 2023.
ADVERTISEMENT
Buku ini didiskusikan di Kedai Jante Perpustakaan Ajip Rosidi, Jalan Garut, Bandung, Jumat (7 April 2023) dengan tajuk “Yang Rumpang dan Yang Rampung dari Tiga Kitab”.
Sesuai judulnya, buku ini dibagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama (Kitab Pertama), bertajuk Benih Pohon Khuldi terdiri dari Genesis, Saat, Kurban dan Kurban, Sang Kurban, Dalam Amanat, Sang Istri, Saudaraku, Pada Sebuah Kapal, Jangan Menoleh ke Belakang, dan Dari Gurun Midian.
Kitab Kedua bertajuk Reinkarnasi terdiri dari empat puisi yaitu Sarah, 14 Jalan Salib, Bapa Kami, dan Doa Ratu Vashti yang bereinkarnasi menjadi janda di kompleks apartemen Jakarta Utara. Puisi terakhir ini paling panjang dan menggugat kondisi kekinian selama masa pandemi Covid-19.
Adapun Kitab Ketiga bertajuk Nubuat yang terdiri dari satu puisi tanpa judul, Ibu, dan Jihad.
ADVERTISEMENT
Tiga Kitab kental dengan keresahan dan kegelisahan. Puisi-puisi ini diakui Soe Tjen sebagai salah satu bentuk kritik terhadap kitab suci. Tidak hanya itu, puisi-puisi Soe Tjen juga merepresentasikan kegeraman atas praktik-praktik kejahatan kemanusiaan baik yang terjadi di Indonesia maupun di negara lain.
Selain menjadi dosen senior di Departemen Bahasa dan Budaya di SOAS University of London, Soe Tjen Marching merupakan penulis dan komponis.
Pada tahun 1998, Soe Tjen sempat menjadi salah seorang pemenang kompetisi tingkat nasional di Indonesia yang diselenggarakan oleh Kedutaan Jerman dan Mercedes Benz.
Karya musiknya menjadi salah satu pemenang kompetisi Internasional avant-garde yang diadakan di Singapura pada Juni 2010.