Konten Media Partner

Aliansi Masyarakat Bandung Nyatakan Diri Golput pada Pilpres 2019

14 April 2019 10:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pernyataan sikap golput warga Bandung dalam menghadapi Pilpres 2019. (Ananda Gabriel)
zoom-in-whitePerbesar
Pernyataan sikap golput warga Bandung dalam menghadapi Pilpres 2019. (Ananda Gabriel)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari - Sejumlah elemen masyarakat di Kota Bandung menyatakan sikap tidak memberikan hak politiknya alias golput di ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Mereka berasal dari kelompok perburuhan, korban penggusuran, kaum perempuan, pendidikan, dan komunitas-komunitas kota.
ADVERTISEMENT
Gabungan aliansi masyarakat yang mengatasnamakan Rakyat Golput itu menggelar panggung kecil di RW 11 Kelurahan Tamansari, Kota Bandung, Sabtu malam (13/4). Sebuah tenda yang didesain menyerupai panggung kecil menjadi tempat orasi.
Di panggung sederhana tersebut mereka mendeklarasikan sikapnya. Sekitar 50 puluhan orang turut menghadiri acara tersebut.
Juru bicara koalisi Rakyat Golput, Clara menjelaskan, sikap golput diambil karena pemilu bukan satu-satunya ruang demokrasi yang tersedia.
“Kami menilai pemilu sekarang tidak lebih sekedar perebutan kekuasaan antara elit oligarki. Kedua calon yang berkompetisi sama-sama didukung oleh perusahan-perusahaan yang menjadi pelaku kerusakan lingkungan dan perampasan ruang hidup rakyat,” kata Clara.
Clara menyatakan, kedua calon presiden juga merupakan pelaku atau pelindung pelanggar HAM, serta tidak bersih dari masalah korupsi. Sehingga menurutnya, rakyat harus berjuang untuk merebut ruang demokrasinya sendiri.
ADVERTISEMENT
“Kami akan membangun solidaritas rakyat untuk melawan kesewenang-wenangan negara,” ujarnya.
Sementara salah seorang warga, Eva Eryani, mengungkapkan golput adalah sebuah pilihan. Warga RW 11 Tamansari yang bertahan dari penggusuran rencana pembangunan rumah deret ini menyatakan, akan tetap berjuang dan mempertahankan prinsipnya, termasuk dalam hal politik atau pemilu.
“Golput adalah pilihan kami bukan karena kemarin-kemarin atau siapa pun kemarin tidak golput. Apalagi hari ini ketika kenyataannya kita melihat bagaimana semua bukan hanya Tamansari tapi di seluruh Indonesia saudara-saudara kami dari Sabang sampai Merauke semua terkena imbas dari bagaiamana pemerintah hari ini memimpin,” kata Eva.
Ia menegaskan, sikap Golput juga dilakukan bukan untuk memaksa pemilih lain. “Golput adalah sikap, sekecil apapun kita, mereka yang menang tetap akan terus diawasi,” ujarnya. (Ananda Gabriel)
ADVERTISEMENT