Anak Autis Berpeluang Bisa Disembuhkan

Konten Media Partner
30 Maret 2019 13:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
DR. Masnipal, Dosen PG-PAUD Unisba dalam Seminar dan Talkshow bertema, “Smart ABA & Smart BIT For Autistic Children Therapy In Child Well Being and Protection” di Aula Unisba, Sabtu (30/3). (Ananda Gabriel)
zoom-in-whitePerbesar
DR. Masnipal, Dosen PG-PAUD Unisba dalam Seminar dan Talkshow bertema, “Smart ABA & Smart BIT For Autistic Children Therapy In Child Well Being and Protection” di Aula Unisba, Sabtu (30/3). (Ananda Gabriel)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari – Anak berkebutuhan khusus dengan gangguan autisme punya peluang berkembang seperti anak-anak umumnya. Tentunya dengan penanganan atau terapi yang baik.
ADVERTISEMENT
Menurut Ketua Prodi PG PAUD Unisba, Dr Erham Wilda MPD, di masyarakat ada anggapan bahwa seolah anak dengan gangguan autisme tidak bisa berkembang seperti anak-anak normal.
Padahal anggapan tersebut keliru. Menurutnya, anak autis bagaimanapun kondisinya harus mendapat penanganan yang baik karena setiap anak punya hak dan kesempatan untuk berkembang optimal sesuai dengan potensinya.
"Dalam hal ini anak autisme karena gangguan autisnya dianggap seolah-olah tidak bisa berkembang padahal dia punya peluang berkembang yang sama seperti anak lainnya," ujar Widlan, di sela Seminar dan Talkshow bertema, “Smart ABA & Smart BIT For Autistic Children Therapy In Child Well Being and Protection” di Aula Unisba, Sabtu (30/3).
Menyadari pentingnya penyebaran informasi terkait penanganan anak dengan penhandang autisme, PG-PAUD Fakultas Tarbiyah Unisba menggelar seminat dan talkshow tersebut.
ADVERTISEMENT
Wilda menjelaskan, acara ini diinisiasi untuk mengubah cara pandang terhadap anak autisme dalam mendapatkan pendidikan.
Ia memandang, guru merupakan salah satu komponen yang dapat menunjang perkembangan anak autisme di sekolah. Untuk itu, pihaknya berharap melalui seminar ini wawasan guru semakin terbuka.
"Harapan kita guru-guru PAUD dan orang tua anak usia dini punya wawasan tepat tentang bagaimana menghadapi anak autisme baik itu yang sedang menjalani terapi," ujarnya.
Wilda menyebutkan anak autisme dapat disembuhkan melalui penangganan oleh tenaga terapis yang profesional dan terpadu serta keterlibatan orang tua aktif.
Bahkan, di dunia pendidikan saat ini sudah ada sekolah inklusi di mana anak autisme digabungkan dengan anak normal. "Dengan adanya kegiatan ini, kita berharap dapat memberikan kontribusi yang cukup bagi semua orang tua, pendidik maupun orang di lingkungan masyarakat yang terkadang kurang paham penanganan anak autis," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Autisme sendiri merupakan gangguan perkembangan nerobiologis yang berat dan terjadi pada anak. Orang tua yang memiliki anak autisme maupun berkebutuhan khusus lainnya pun kian membuka diri.
Wilda mengatakan, informasi yang memadai mengenai anak berkebutuhan khusus dan segala keperluannya baik dari segi pendidikan, terapi hingga kesehatan perlu terus disebarkan.
Acara seminar dan talkshow sendiri digagas PG-PAUD Unisba dalam rangka memperingati hari autis sedunia yang bertepatan pada setiap tanggal 2 April.
Ada empat narasumber yang mengisi kegiatan ini. Di sesi pertama ada DR. Masnipal, Dosen PG-PAUD Unisba sekaligus praktisi PLB), dr. Rudy Sutadi, Sp.A.,MARS, S.Pd.I. selaku Konsultan Smart ABA & Smart BIT untuk autisme, Sigit Pranowo,Lc., selaku Pimpinan Ponpes Tahfizh al-Qur’an, al-Husna, Jabar, dan dr. Yulia Darmawi selaku praktisi Smart BIT untuk autisme.
ADVERTISEMENT
Dalam kegiatan ini juga menghadirkan mantan penderita autisme yang berbagi pengalaman kepada peserta.
"Jadi hari ini seluruh peserta datang dari berbagai daerah Indonesia. Ada yang merupakan ahli, dokter, guru PAUD, praktisi PLB dan calon guru PAUD," ujar Wilda yang juga ketua panitia. (Ananda Gabriel)