Bandung Akan Dikepung Penari

Konten Media Partner
26 April 2018 10:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bandung Akan Dikepung Penari
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Foto: Agus Bebeng/ bandungkiwari.com
BANDUNG, bandungkiwari - Sebanyak 1.200 penari dari 60 sanggar tari dan dari 14 kabupaten dan kota di Jawa Barat akan meramaikan kegiatan “Bandung Ayo Menari 12 Jam”, dalam perayaan World Dance Day (WDD) atau Hari Tari Dunia (HTD) yang akan diselenggarakan pada Minggu, (29 April 2018). Gelaran ini Masyarakat Seni Rakyat Indonesia (MASRI), Bandung, Selasa (24/4).
ADVERTISEMENT
HTD yang dicanangkan UNESCO pada 1982 merupakan titik awal Hari Tari Dunia (HTD) tepatnya pada tanggal 29 April 1982. Di Indonesia peringatan Hari Tari Dunia digagas Jurusan Tari Sekolah Tinggi Seni Indonesia (berganti menjadi Institut Seni Indonesia atau ISI), pada setiap 29 April sebagai penghargaan terhadap seniman balet asal Perancis Jean George Noverre, yang lahir 29 April 1727 atas jasanya melakukan pembaharuan di Dunia Tari.
“Tahun ini ada inspirasi peringatan Hari Tari Dunia diselenggarakan pula di Bandung, tapi baru selama 12 jam,” ucap Koordinator Kegiatan, Mas Nanu Muda.
Menurut Nanu, penyelenggaraan di Bandung telah diketahui pula oleh pihak ISI sebagai penyelenggara HTD, bahkan ISI mendukung kegiatan di Bandung sebagai bagian menyemarakkan HTD agar denyutnya terus sampai ke daerah-daerah lain.
ADVERTISEMENT
Sementara itu kegiatan "Bandung Ngibing 12 Jam" atau "Menari 12 jam" di Bandung mengusung tema “Spirit Tubuh Tanpa Batas”. Tema ini dalam penjelasan Nanu tema tersebut menyiratkan bahwa "tari itu ada" senantiasa hadir eksis dalam setiap jamannya.
“Melalui spirit Menari 12 Jam ini, kita ingin menunjukan bahwa energi tubuh dengan multi warnanya senantiasa hadir harmoni seirama dengan jamannya. Dengan kata lain, merupakan suatu daya yang tak terbatas untuk saling menghargai kekhasan masing-masing laku tubuh,” tegas Nanu.
Sementara itu Sigit Iskandar Kepala Bidang Produk Seni dan Budaya kota Bandung, menyambut baik kegiatan Bandung Menari 12 Jam ini. Acara ini dinilai sebagai bagian dari pelestarian seni dan budaya di kota Bandung serta mendukung program yang diselenggarakan pemerintah kota Bandung pada wilayah seni dan budaya.
ADVERTISEMENT
“Kami berharap pada kegiatan ini lebih menampilkan keragaman seni tari tradisi, dan tidak menutup kemungkinan kegiatan seperti ini bisa menjadi kalender kegiatan berkala setiap tahun. Hal ini menunjukkan Bandung hadir untuk dunia,” tegas Sigit.
Harapan Sigit kegiatan yang terkait dengan seni budaya seperti Bandung Menari 12 Jam, mampu pula menjadi salah satu daya tarik wisata di kota Bandung.
Sementara itu Deden Bulenk yang mengurus teknis kegiatan acara menyatakan animo sanggar atau komunitas tari sangat tinggi pada peringatan HTD. Hal itu terbukti dengan membludaknya peserta yang ingin terlibat dalam kegiata tari.
“Peserta yang mengikuti Bandung Menari 12 Jam ini kita batasi. Sebenarnya masih banyak sanggar yang ingin mengikuti kegiatan ini tetapi karena keterbatasan yang kita miliki. Kita sepakat untuk Hari Tari sekarang diikuti 60 sanggar saja,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Deden menuturkan HTD bertujuan untuk menampilkan para penari dan penata tari dengan karya tarinya, dan sekaligus menyertakan para orang tua kadang catrik (murid) yang menjadi bobotoh turut serta menghadiri adalah suatu kebanggaan yang sanggat luar biasa. Di samping itu, kehadiran mereka di hajatan yang meriah ini adalah untuk mengenal lebih jauh bagaimana suasana peringatan Hari Tari Dunia ini, secara kasat mata dan dirasakan harum atmosfirnya.
Kegiatan yang direncanakan diikuti 60 Sanggar Tari ini menampilkan 72 repertoar tari dan 720 penari. Dengan durasi 720 menit, acara akan diawali dengan helaran peserta tari dan menari bersama di CFD Dago, kemudian dilanjutkan di Gd. YPK (Yayasan Pusat Kebudayaan) yang sekarang berubah menjadi PPK (Pusat Pengembangan Kebudayaan) Jalan Naripan No 2, dan Taman Rivert Spot Cikapundung Jalan Soekarno-Bandung. (Agus Bebeng)
ADVERTISEMENT