Konten Media Partner

Bandung Gelar Konferensi Internasional Pengelolaan Sampah

3 Maret 2018 8:26 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bandung Gelar Konferensi Internasional Pengelolaan Sampah
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Konferensi Pers penyelenggaraan Internasional Zero Waste City Conference (IZWCC) di Bandung, Jumat (2/3/2018). IZWCC akan dihadiri puluhan walikota dan tokoh masyarakat dari dalam dan luar negeri. (Foto: rana/bandungkiwari.com)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari – Memperingati Hari Peduli Sampah Nasional 2018, Bandung akan menggelar Konferensi Internasional Pengelolaan Sampah atau Internasional Zero Waste City Conference (IZWCC) selama tiga hari, Senin-Rabu (5-7/2/2018). Bertema “Circular City adalah Kota Masa Depan”, konferensi ini diselenggarakan di Kota Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bandung.
Menurut Ketua Panitia Pengarah IZWCC 2018, Ria Ismaria, dalam acara ini kota-kota di Indonesia akan bertukar informasi dan belajar dari peserta lain baik dari dalam maupun luar negeri mengenai pengelolaan sampah yang tepat. “Melalui penerapan zero waste dan model circular economy, konsep pembangunan kota ini bisa menjadi solusi menarik bagi para pemimpin dan pengambil kebijakan di Indonesia,” ujar Ria saat konferensi pers di Bandung, Jumat (2/3/2018).
ADVERTISEMENT
Zero waste atau Nol Sampah adalah filosofi yang mempromosikan pengelolaan daur hidup material sehingga semua produk bisa digunakan kembali. Konsep ini menitikberatkan pemanfaatan dan penggunaan kembali sumber daya alam secara berkelanjutan. “Dalam circular economy, model ekstraktif yang berkutat pada aktivitas ambil-buat-buang telah ditinggalkan,” katanya.
Kepala Seksi Kerjasama Teknis Operasional Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung, Desti Yulianti, mengatakan konferensi ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan tiga bulan bebas sampah dan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional ke-12.
“Pada Januari lalu kita sudah melakukan beberapa acara juga yang melibatkan anak sekolah. Selain itu rangkaian kegiatan tiga bulan ini diisi dengan turun ke Sungai Cicadas untuk membersihkan sampah serta mengingatkan warga untuk tidak membuang sampah sembarangan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Desti, kondisi Kota Bandung sebenarnya kritis sampah karena tidak punya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Selama ini TPA yang ada dikelola oleh Pemerintah Provinsi. “Tapi yang lebih penting adalah mengubah pola pikir mayarakat agar mau mengelola sampah masing-masing, memilahnya sebelum membuang sisanya. Karena kalau masyarakat perduli, tinggal 30 persen yang dibuang ke TPA,” katanya.
Pada IZWCC 2018 akan hadir para ahli dan praktisi dari dalam maupun luar negeri, di antaranya pejabat kota dan tokoh masyarakat dari kota-kota model Zero Waste di India, Filipina, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan tentunya Indonesia. Mereka akan mempresentasikan cara untuk mengurangi limbah yang diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) melalui cara yang telah teruji, terbukti, dan relatif mudah direplikasi.
ADVERTISEMENT
Hari pertama konferensi ini akan dibuka dengan paparan oleh Direktur Zero Waste Prancis, Flore Berlingen dilanjutkan dengan paparan oleh para pembicara dari Filipina, India, Amerika Serikat, dan Eropa. Selain itu ada sesi bincang-bincang (talk show) yang diikuti oleh beberapa walikota dan bupati di Indonesia antara lain Pjs Walikota Bandung, Muhammad Solihin dan Bupati Bandung Dadang M Nasser.
Hari kedua konferensi akan digelar di Technopark, Kota Cimahi dengan menghadirkan sejumlah pembicara dari perwakilan GAIA Asia Pasifik. Sedangkan hari ketiga acara akan digelar di Gedung Sabilulungan, Soreang, Kabupaten Bandung. (rana akbari fitriawan)