Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Depresi Menyerang Anak Muda Produktif
27 Mei 2018 20:52 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Ilustrasi depresi. (Pixabay)
BANDUNG, bandungkiwari – Dewasa ini penyakit yang terkait dengan kesehatan jiwa seperti stres dan depresi justru menyerang usia produktif. Dampaknya, orang baru menginjak usia 30-45 tahun sudah terkena serangan jantung.
ADVERTISEMENT
Dokter kesehatan jiwa Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Teddy Hidayat, mengatakan fenomena tersebut terjadi di Indonesia. Hal itu tentu menjadi kerugian besar bagi pemerintah yang gencar menggenjot program pembangunan.
Sementara program pembangunan sendiri tak lepas dari usia produktif. Namun sayang, kata Teddy, masalah depresi atau kesehatan jiwa sejauh ini belum menjadi perhatian serius pemerintah.
“Usia produktif penting untuk pembangunan tapi tak disadari pemerintah,” kata Teddy Hidayat, dr., SpKJ (K), saat berbincang di Sekretariat Aliansi Jurnalis Independen Bandung, baru-baru ini.
Selain mengganggu produktivitas kerja, depresi juga memengaruhi hubungan keluarga atau rumah tangga dan lingkungan. Di rumah tangga, orang yang depresi cenderung sensitif, mudah tersinggung, kritis atau sinis, dan tegang.
ADVERTISEMENT
Hal serupa juga terjadi di lingkungan sosialnya. Namun menurut Teddy, depresi bisa diatasi dengan terapi yang benar. “70-80 persen membaik dengan terapi,” kata psikiater yang juga aktif menangani masalah kecanduan narkoba tersebut.
Terapi tersebut, antara lain, bisa diberikan oleh psikiater atau dokter kesehatan jiwa. (Iman Herdiana)