Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
Konten Media Partner
Mengintip Museum Kota Bandung yang Baru Dibuka
31 Oktober 2018 20:01 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Museum Kota Bandung di Jalan Aceh resmi dibuka. (Foto-foto: Utara Jaya)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari - Kendati belum tuntas, Museum Kota Bandung sudah mulai tampak. Secara resmi kehadiran museum ini ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Wali Kota Bandung, Oded Muhammad Danial, Rabu (31/10).
Saat ini, Museum Kota Bandung hanya baru terisi dua ruangan saja di bangunan depan. Dua ruangan tersebut memuat visual tentang sejarah Kota Bandung mulai dari zaman kerajaan Mataram hingga akhirnya menjadi sebuah kota.
Selain sejarah berdirinya kota, juga turut ditampilkan visual dari sejumlah momentum penting yang terjadi di Kota Bandung, baik itu peristiwa maupun perkembangan pembangunan fisik. Guna melengkapi visual tersebut juga dibubuhkan keterangan dalam bentuk tulisan.
Sebagai sumber wawasan, Oded pun sepakat Museum Kota Bandung ini dibuka secara gratis bagi pengunjung. Sehingga, keberadaan museum semakin memberikan manfaat besar bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah hari ini kita punya gedung baru berdimensi museum, walaupun tadi disampaikan tersendat akhirnya bisa berdiri, saya sangat berharap hadirnya museum ini menjadi sebuah wasilah untuk menambah media informasi pengetahuan tentang Bandung. Gambar dari 1810 sampai hari ini," kata Oded di Museum Kota Bandung, Jalan Aceh, Bandung.
Selebihnya, Oded ingin Museum Kota Bandung bisa menjadi destinasi wisata bagi pelancong domestik ataupun mancanegara. Untuk itu, dia berharap agar target melengkapi konten pada 2019 nanti bisa terealisasi.
"Tentu saya harapkan ketika wisatawan datang ke Bandung, mereka ingin mengetahui sejarah Kota Bandung. Termasuk saya juga mengetahui tadi disampaikan pendiri Bandung bukan Daendels ternyata Wiranatakusumah II," ujarnya.
Pembuatan Museum Kota Bandung ini berlangsung cukup lama, sejak pertama kali dimulai 2016 lalu. Dikabarkan lelang pengerjaan di bekas kantor Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bandung tersebut beberapa kali gagal lelang.
ADVERTISEMENT
Direktur Museum Kota Bandung, Hermawan Rianto, menuturkan bahwa salah satu kendala besar adalah mengumpulkan materi. Sebab, diperlukan ketelitian yang sangat cermat dalan menentukan konten, utamanya berkenaan dengan sejarah.
"Yang sulit membuat museum adalah pengumpulan materi, karena materi itu harus dicek kembali jangan sampai sejarah salah ditulis, materi harus terus kita kaji dan itu memerlukan waktu, kedua masalah pendanaan," kata Hermawan.
Hermawan menyatakan nantinya Museum Kota Bandung ini tidak hanya diisi dengan konten sejarah saja. Selebihnya akan dimasukan artefak dan benda sejarah lainnya, baik dalam bentuk fisik ataupun rekayasa multimedia.
"Sebetulnya ada artefak tapi museum belum selesai, ada banyak sekali materi dan media nanti ada multimedia. Ini museum budaya, isinya di ruangan depan itu sejarah dan di bangunan belakang itu produk budaya lain, sehingga mampu memahami kotanya," katanya. (Utara Jaya)
ADVERTISEMENT