Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari - Di ruang tamu itu Nyonya Linde duduk seorang diri. Tubuhnya berkisah gelisah menunggu kedatangan Nils Korgstad. Ketukan di pintu akhirnya memecahkan kegelisahan itu.
ADVERTISEMENT
Hadirlah sosok Korgstad yang sekaligus membuka cerita lakon Rumah Boneka (A Doll's House) Babak 3, karya Henrik Ibsen yang dialih bahasa oleh Amir Sutarga.
Pertunjukan teater yang diselenggarakan di Gedung Dewi Asri ISBI Bandung pada Rabu malam (27/3), digarap kelompok Neo Theatre dengan sutradara Fathul A. Husein.
Lakon ini bercerita tentang konflik yang terjadi dalam rumah tangga Nora dan Torvald, sepasang suami yang melakoni hidup mereka dengan kepalsuan, kebohongan dan penipuan selama 8 tahun pernikahan mereka.
Puncak kebohongan rumah tangga mereka terkuak setelah rahasia hutang Nora dibongkar oleh Korgstad yang balas dendam karena dipecat Torvald.
Nora merasa hidupnya hanyalah boneka mainan Torvald suaminya, seperti halnya semasa kecil dirinya menjadi boneka mainan sang ayah di rumahnya sendiri.
ADVERTISEMENT
Torvald sendiri memalsukan jatidiri Nora bukan sebagai istri melainkan sekedar boneka mainan, dan menjadikannya objek pembonekaan dengan kostum yang harus selalu dikenakan saat Nora menari Tarantella.
Kegetiran hidup akhirnya menguatkan tekad Nora untuk meninggalkan semuanya. Keberanian itu hadir ketika Dokter Rank sahabat keluarganya mengundurkan diri dari kehidupan sembari menunggu kematian datang dari kanker tulang belakang yang dideritanya.
Nora pun pergi meninggalkan Torvald yang tidak lagi mampu memertahankan kehendak idealnya.
Akankah Nora pergi untuk bunuh diri? Tafsir itulah yang menjadi cerita lain di benak pengunjung untuk menerjemahkan akhir dari lakon Rumah Boneka.
Pertunjukan yang menampilkan Sari Mulyati, Dedi Warsana, Yani Mae, Heksa Ramdono, I Joko Kurnain dan Rania Khairunnisa ini, merupakan kelanjutan dari program SCOT Summer Season 2017: Asian Director's Festival di Toga Art Park (Suzuki Company of Toga/SCOT) Toyama Jepang.
ADVERTISEMENT
Henrik Ibsen merupakan dramawan asal Norwegia (828 – 1906). Karya-karyanya yang realis disebut-sebut paling sering dipentaskan di berbagai negara setelah Shakespeare. (Agus Bebeng)