Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari - Gunung Tangkuban Parahu di Subang, Jawa Barat, kembali mengalami erupsi dengan durasi sekitar 3 menit 17 detik pada pukul 16.57 WIB, Sabtu (7/9). Saat ini Gunung Tangkuban Parahu berada pada status Level II atau Waspada.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan keterangan tertulis Pos Pengamatan Gunung Api Tangkuban Parahu, erupsi tersebut teramati dengan tinggi kolom abu sekitar 200 meter dari dasar kawah.
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah selatan dan barat daya. "Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 50 milimeter," mengutip keterangan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kasbani.
Maka dari itu, masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu dan pengunjung tidak mendekati kawah yang ada di puncak dalam radius 1,5 kilometer dari kawah aktif.
Akibat erupsi ini, PVMBG merekomendasikan Kawasan Taman Wisata Alam Tangkuban Parahu ditutup sementara sampai jarak aman tersebut.
"Selain itu masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Parahu diharap tenang, beraktivitas seperti biasa, tidak terpancing isu-isu tentang letusan Gunung Tangkuban Parahu dan harap selalu mengikuti arahan BPBD setempat," ujar Kasbani.
ADVERTISEMENT
Akhir bulan lalu, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyatakan status Gunung Tangkuban Parahu saat ini belum bisa diturunkan, masih tetap berstatus waspada. Pernyataan Jonan disampaikan saat mengunjungi Pos Gunung Api (PGA) Gunung Tangkuban Parahu, Selasa (27/8).
Jonan mengatakan, kunjungannya ke pos pengamatan untuk memastikan apakah status waspada Gunung Tangkuban Parahu sudah bisa diturunkan atau belum.
"Kami lihat lagi apakah mau diubah statusnya atau dicabut. Karena sekarang statusnya level dua atau waspada, ternyata kalau dari laporan aktivitasnya kurang lebih sama," ujarnya. (rls/Ananda Gabriel)