Konten Media Partner

Jalur Kereta Api Bandung-Jakarta Ambles di Purwakarta

22 Februari 2018 7:45 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jalur Kereta Api Bandung-Jakarta Ambles di Purwakarta
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Ilustrasi (Sumber: PT KAI)
BANDUNG, bandungkiwari - Akibat hujan yang mengguyur setiap hari, jalur kereta api Jakarta-Bandung ambles sepanjang 20 meter di daerah Sukatani, Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (21/2/2018) sekitar pukul 18.30 WIB. Belum diketahui angka turunan tanah di jalur kereta api Argo Parahyangan jurusan Bandung-Jakarta tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurut juru bicara PT Kereta Api Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung, Joni Martinus, satu rangkaian kereta api Argo Parahyangan jurusan Bandung ke Jakarta terpaksa mundur untuk beralih ke jalur lainnya di Stasiun Sukatani, Purwakarta. Saat ini kata Joni, telah dikerahkan tim dan alat berat untuk memperbaiki amblesan.
"Teman-teman di lapangan sudah menangani ini dan kami sudah kirimkan alat berat ke lokasi untuk menormalisasi lagi jalur ambles tersebut," kata Joni.
Joni mengatakan peristiwa tanah ambles di wilayah Sukatani, Purwakarta itu tidak menggangu jadwal keberangkatan ataupun kedatangan kereta dari Bandung menuju Jakarta dan juga arah sebaliknya. Menurutnya di wilayah Sukatani terdapat dua jalur, namun yang ambles hanya jalur sebelah hilir.
Untuk saat ini kata Joni, seluruh perjalanan kereta api Argo Parahyangan menggunakan jalur sebelah hulu. Hal itu agar tidak menggangu jadwal perjalanan kereta api secara keseluruhan. "Secara normal lewat hilir sekarang kita lewat jalur hulu. Jalur hulu ini sejatinya untuk kereta api dari Jakarta menuju Bandung," ujar Joni.
ADVERTISEMENT
Joni belum bisa memprediksi berapa lama perbaikan tanah ambles di jalur kereta api 10 wilayah Sukatani, Purwakarta ini. Menurutnya tidak kurang dari 47 daerah titik rawan bencana longsor, banjir, ambles atau jatuhnya batu dari tebing berada di daerahnya. Untuk mengantisipasi bencana, pihaknya mendirikan posko pemantauan di daerah tersebut. (Arie Nugraha)