Jusuf Kalla Diberi Gelar Honoris Causa dari ITB

Konten Media Partner
13 Januari 2020 11:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla diberi gelar Doktor Honoris Causa dari ITB, Senin (13/1). (Foto-foto: Assyifa)
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla diberi gelar Doktor Honoris Causa dari ITB, Senin (13/1). (Foto-foto: Assyifa)
ADVERTISEMENT
BANDUNG, bandungkiwari - Institut Teknologi Bandung (ITB) menganugerahi Muhammad Jusuf Kalla Doktor Honoris Causa atau Doktor Kehormatan. Gelar ini diserahkan melalui Sidang Terbuka Penganugerahan Doktor Honoris Causa atau Doktor Kehormatan yang berlangsung di Aula Barat ITB, Senin (13/1).
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden ke-10 dan 12 Republik Indonesia, dianugerahi gelar ini karena berbagai inovasi yang dilakukan guna meningkatkan produktivitas sebuah sistem.
Menurut Ketua Tim Promotor, Prof Dr Ir Abdul Hakim Halim, M.Sc, gelar kehormatan ini diberikan kepada seseorang yang memiliki karya nyata yang mengandung nilai inovatif yang bermanfaat bagi masyarakat, perkembangan kebudayaan bangsa dan kemanusiaan, perkembangan ilmu pengetahuan atau seni.
Setidaknya, kata Abdul, terdapat empat contoh konkrit inovasi yang dilakukan oleh Jusuf Kalla untuk meningkatkan produktivitas perusahaan, institusi publik, maupun pemerintahan.
Inovasi pertama, papar Abdul, adalah PT Bukaka Teknik Utama Tbk. Kedua, konversi minyak tanah ke LPG. Konversi ini pun dinilai menyebabkan berbagai dampak positif.
"Jelas, kebijakan ini merupakan upaya peningkatan produktivitas yang penuh inovasi pada sektor publik," ujar Abdul, dalam Laporan Pertanggungjawaban Tim Akademik Promotor, di Aula Barat ITB, Senin (13/1).
Inovasi ketiga yang dilakukan oleh Jusif Kalla adalah adanya Bantuan Langsung Tunai (BLT), yang dilakukan saat adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang cukup tinggi. Ide ini awalnya disanksikan dapat dijalankan. Pasalnya, di negara lain, kebijakan BLT membutuhkan persiapan dan waktu yang panjang.
ADVERTISEMENT
"Jusuf Kalla menunjukkan, bahwa dengan persiapan yang pendek, program BLT dapat dilaksanakan dan kenaikan harga BBL yang tinggi tidak menimbulkan kegaduhan yang berarti," tuturnya.
Terakhir, pembangunan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar. Ide ini pun sempat disanksikan dapat dilakukan secara mandiri, baik dalam aspek finansial, desain, maupun konstruksi. Namun, Jusuf Kalla dapat mewujudkan mimpi tersebut. "Membangun Bandara Sultan Hasanuddin sebagai masterpiece anak bangsa dengan biaya yang relatif murah," ujar Abdul.
Berdasarkan karya-karya inovatif, rekam jejak, dan kearifan yang telah diuraikan, serta ketentuan yang ada, Gelar Doktor Kehormatan pun dianugerahkan kepada Jusuf Kalla. "Tim Promotor berkesimpulan, dengan penuh keyakinan, bahwa Jusuf Kalla sangat layak untuk mendapat gelar Doktor Kehormatan dari ITB dalam bidang produktivitas," kata Abdul (Assyifa).
ADVERTISEMENT